Ada yang bertugas menakar bahan, mencampur adonan, memasak adonan es krim, hingga menuangkannya ke wadah untuk dibekukan. "Kami harus kompak dan saling bantu agar es krimnya cepat jadi dan rasanya enak," ucap Deta.
Melalui kegiatan kelompok seperti ini, siswa belajar bekerja sama, berbagi tugas, dan menghargai peran masing-masing anggota tim. Keterampilan kerja sama sangat vital dimiliki generasi muda sebagai bekal kehidupan bermasyarakat.
Melatih Motorik dan Konsentrasi
Tak hanya itu, proses pembuatan es krim yang melibatkan kegiatan mengaduk, menuang adonan, hingga mengoperasikan mixer atau ice cream maker tentu melatih motorik dan koordinasi tangan siswa. Mereka juga harus fokus dan konsentrasi agar hasil es krimnya sempurna.
"Kami senang sekali bisa praktik langsung. Membuat es krim sendiri ternyata susah-susah gampang. Harus sabar dan teliti," imbuh Wita, teman satu kelompok Deta.Â
Pengalaman praktik membuat es krim ini melahirkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Mereka juga dilatih untuk disiplin mengikuti langkah-langkah pembuatan es krim sesuai standar agar hasilnya maksimal.
Kreativitas Tiada Batas
Setelah berhasil membuat es krim standar, para siswa diberi tantangan untuk bereksperimen membuat es krim dengan berbagai perasa dan variasi. Di sinilah kreativitas siswa diuji.
"Kami membuat es krim rasa matcha, taro, coconut lime, hingga avocado. Seru sekali bisa mencoba berbagai variasi rasa," cerita Deta antusias. Guru Kimia mereka, Pak Syah mengatakan, kebebasan bereksperimentasi dalam praktik ini melatih kreativitas siswa. Mereka juga belajar consequences atau akibat dari rasa es krim yang mereka hasilkan.
Manajemen Waktu