Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

3 Peristiwa Besar di Bulan Syaban

16 Februari 2024   13:32 Diperbarui: 19 Februari 2024   16:51 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: sinar5news

Hari ini Jumat tanggal 16 Februari 2024, jamaah Masjid Nurul Ihza di dusun Teratai, desa Lalangjaya, kecamatan Manggar, kabupaten Belitung Timur kembali hadir untuk menunaikan ibadah sholat Jumat. Berikut rangkuman khutbah dengan khatib Pak Muarif S.H.I yang sempat diingat-ingat penulis.

Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Bagi umat Islam, bulan Syaban bukanlah bulan biasa. Bulan ini merupakan bulan yang penuh berkah karena di dalamnya terdapat banyak peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam. 

Salah satu peristiwa terbesar yang terjadi di bulan Syaban adalah perpindahan arah kiblat umat Islam. Sebelumnya, kaum Muslimin menghadap Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis sebagai kiblat mereka dalam menunaikan ibadah shalat. Namun, kaum Yahudi yang tinggal di sekitar Masjidil Aqsha seringkali mengejek dan mengolok-olok kaum Muslimin karena dianggap mengikuti ajaran mereka. Mereka menganggap kaum Muslimin hanyalah pengikut dan bukan umat yang memiliki identitas tersendiri. 

Mendengar ejekan dan cemoohan tersebut, hati kaum Muslimin tentu saja tersinggung. Mereka pun mengadukan hal ini kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Kemudian turunlah wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memerintahkan Rasul dan seluruh kaum Muslimin untuk memindahkan kiblat mereka dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram di Makkah al-Mukarramah.

Peristiwa bersejarah ini terjadi pada pertengahan bulan Syaban tahun kedua Hijriah. Perpindahan kiblat menuju Ka'bah di Masjidil Haram ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang berdiri sendiri dan tidak mengikuti ajaran agama lain. Kaum Muslimin kini memiliki kiblat dan tempat suci tersendiri yang tidak sama dengan umat-umat terdahulu.

Selain peristiwa perpindahan kiblat, bulan Syaban juga menjadi saksi turunnya perintah puasa bagi umat Islam. Dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 183, Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan tegas memerintahkan kaum Muslimin untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. 

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini diturunkan pada pertengahan bulan Syaban, tepat setelah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat selesai beritikaf di Masjidil Haram. Puasa Ramadhan yang diwajibkan dalam ayat tersebut merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal sehat.

Dengan turunnya perintah puasa ini, bulan Syaban menjadi bulan persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Banyak Muslim yang mulai mempersiapkan diri dengan melakukan ibadah sunnah, bertadarus Alquran, bersedekah, dan memperbanyak ibadah lainnya guna menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan rohani.

Selain dua peristiwa besar tersebut, bulan Syaban juga menjadi saksi turunnya perintah untuk berselawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam. “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)

Dari ayat tersebut, kita diperintahkan untuk selalu berselawat setiap saat. Banyak keutamaan dan manfaat yang bisa didapatkan dengan memperbanyak bacaan shalawat. Diantaranya, dosa-dosa besar akan diampuni, hidup menjadi tentram, dimudahkan rezeki, terhindar dari siksa kubur dan terbukanya pintu surga.

Demikianlah bulan Syaban, bulan penuh berkah dan keutamaan. Marilah kita manfaatkan momen-momen mulia di bulan ini untuk memperkuat iman dan takwa kita, guna menyambut bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun