Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Komunikasi Tidak Elegan Mencemari Hajatan Demokrasi

31 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 31 Januari 2024   00:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu adalah ajang berharganya suara rakyat. Suara kita sangat bermakna untuk menentukan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, pilih lah kandidat yang mengedepankan program-program konkret untuk memperbaiki kehidupan rakyat, bukan sekadar menjual janji manis dan kebencian semata.

Para kandidat dan partai politik juga mesti menunjukkan sikap tanggung jawab. Mereka harus menjalankan kampanye yang bersih, jujur dan beretika. Jangan membiarkan simpatisan melakukan perbuatan anarkis atas nama golongan. 

Debat cawapres. Sumber foto: ANTARA News
Debat cawapres. Sumber foto: ANTARA News

Sudah saatnya kita reformasi sistem politik dan pemilu di Indonesia agar lebih substansial. Dengan pendidikan politik yang masif, diharapkan masyarakat bisa memilih pemimpin yang berkualitas dan bersih, bukan sekadar populer dan punya banyak dana.

Pemerintah dan KPU pun wajib menegakkan aturan main yang adil bagi semua kontestan. Jangan ada intervensi dan tekanan yang menguntungkan salah satu pihak. Pemilu harus berlangsung jujur dan bermartabat sesuai demokrasi.

Media massa dan jurnalis memainkan peran penting untuk memastikan informasi yang beredar valid dan tidak menyesatkan. Mereka harus objektif dan berimbang dalam memberitakan semua kandidat. Jangan sampai terjebak menjadi corong kepentingan tertentu.

Akhir kata, marilah kita wujudkan Pemilu 2024 yang damai, beradab dan menjunjung martabat kemanusiaan. Dengan memilih pemimpin terbaik secara bijak, kita berharap Indonesia semakin maju dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun