Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini Penjelasan Mengapa Menunggu Bikin Badan Capek?

19 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 20 Januari 2024   16:31 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang tunggu. (Sumber: Unsplash/Marco Lopez via kompas.com) 

Cara Mengatasi Rasa Capek Saat Menunggu

Jadi, menunggu yang terlalu lama sangat berpotensi membuat badan menjadi lelah dan letih. Lalu, apa yang bisa dilakukan agar tubuh tetap bugar saat harus menunggu dalam waktu lama? Berikut ini adalah tipsnya:

1. Lakukan peregangan otot secara berkala. Regangkan otot leher, bahu, pinggang, dan kaki secara rutin selama menunggu. Ini akan menjaga otot tetap rileks.

2. Berjalan mondar-mandir atau keliling ruangan sebentar untuk merangsang aliran darah. Duduk terus menerus tanpa bergerak sama sekali tidak baik.

3. minumlah air putih secukupnya agar terhidrasi dengan baik. Bawa botol minum bersamamu.

4. Usahakan tetap tenang dan jangan terlalu stres memikirkan lamanya waktu menunggu. Lakukan aktivitas ringan seperti membaca atau mendengarkan musik.

5. Istirahat dan tidur yang cukup sebelum atau sesudah menunggu. Jangan begadang berlarut-larut malam hanya karena menunggu sesuatu. Beristirahatlah dengan cukup.

6. Lakukan peregangan leher, bahu, dan punggung setelah selesai menunggu untuk mengurangi rasa pegal

Sumber foto: dokumen pribadi 
Sumber foto: dokumen pribadi 

Itulah beberapa alasan mengapa menunggu bisa membuat badan lelah dan cara mengatasinya. Jadi, jangan anggap remeh kegiatan menunggu. Rilekskan tubuh dan pikiran Anda agar tubuh tetap bugar meski harus menunggu dalam waktu yang lama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun