Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini Penjelasan Mengapa Menunggu Bikin Badan Capek?

19 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 20 Januari 2024   16:31 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menunggu adalah aktivitas yang tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Baik menunggu bus, antri, atau menunggu seseorang. 

Namun, apakah Anda pernah merasa lelah, pegal dan letih hanya karena menunggu?  Inilah yang dirasakan penulis saat menunggu giliran rekon keuangan di dinas pendidikan.

Ternyata, ada alasan ilmiah di balik rasa lelah dan letih yang kerap muncul saat kita menunggu. Menunggu terlalu lama dengan posisi yang kurang nyaman bisa memberi tekanan pada tubuh, baik secara fisik maupun mental. 

Berikut ini adalah beberapa alasan utama mengapa menunggu bisa membuat badan menjadi lelah dan letih:

Otot Mengencang Akibat Kurang Bergerak

Salah satu penyebab utama rasa lelah saat menunggu adalah karena otot yang kurang bergerak sehingga menjadi kaku dan tegang. Ketika kita duduk atau berdiri dalam waktu yang lama tanpa banyak bergerak, otot akan menjadi kaku. 

Aliran darah pun menjadi kurang lancar ke bagian tubuh yang tidak banyak digerakkan. Akibatnya, tubuh akan merasakan pegal-pegal dan nyeri otot karena otot mengencang dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama.

Stres dan Tidak Sabar 

Kelelahan setelah menunggu giliran rekon. Sumber foto: dokumen Dian Fitriana
Kelelahan setelah menunggu giliran rekon. Sumber foto: dokumen Dian Fitriana

Menunggu terlalu lama juga dapat memicu perasaan stres, bosan, dan tidak sabar. Ketiga perasaan ini dapat memicu reaksi stres pada tubuh. Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin akan dilepaskan dan memacu detak jantung serta tekanan darah meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun