"Hidup sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan."
Viral di media sosial, di usia 20 tahun, Malik harus berjuang melawan penyakit jantung dan kolesterol. Melalui postingan yang  banyak ditonton dan dibagikan netizen, Malik mengaku bahwa kebiasaannya mengonsumsi makanan-makanan seperti bakso, gorengan, dan mie instan, tapi jarang makan nasi dan minum air putih. Kebiasaannya itu diduga memicu kolesterol tinggi hingga berujung serangan jantung di usianya yang masih sangat muda.
Kabar tersebut sontak mengejutkan banyak orang . Pasalnya Malik masih sangat muda, namun dokter menjelaskan, serangan jantung bisa dialami siapa saja tanpa pandang usia, terutama jika memiliki risiko tinggi seperti kolesterol dan asam urat tinggi, merokok, obesitas, dan diabetes melitus. Apakah kebiasaan makan Malik juga menjadi kebiasaan Anda?
Mie Instan dan Risiko Kesehatan Jantung
Mie instan memang digemari karena praktis dan lezat. Namun ternyata mie instan menyimpan beragam risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan tanpa memperhatikan gizi seimbang.Â
Beberapa bahaya mie instan bagi kesehatan jantung antara lain:
1. Tinggi natrium dan lemak jenuh
Sebungkus mie instan (70 gram) dapat mengandung 500-1000 mg natrium. Asupan natrium berlebih dikaitkan dengan hipertensi dan kerusakan pembuluh darah. Mie instan juga umumnya tinggi lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.
2. Rendah serat dan antioksidanÂ
Mie instan umumnya tak mengandung atau rendah serat dan minim sayuran sehingga kurang antioksidan. Serat dan antioksidan dibutuhkan tubuh untuk mencegah oksidasi kolesterol dalam darah agar tidak menempel di dinding arteri.
3. Mengandung bahan pengawet
Bahan pengawet seperti natrium benzoat dan kalium bromat dalam mie instan diduga memiliki efek samping jangka panjang pada kesehatan jantung.
4. Bikin kecanduan
Mie instan mengandung senyawa glutamat dan ribuan bumbu penyedap rasa yang bisa menimbulkan efek adiktif atau kecanduan sehingga sulit dihentikan.
5. Sering menggantikan makanan sehat
Banyak orang melewatkan sarapan atau makan siang dengan mie instan. Padahal tubuh butuh asupan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral dari nasi, lauk, sayur, dan buah untuk mendukung kesehatan jantung.
Langkah Pencegahan Risiko Jantung sejak Dini
Kasus Malik menjadi peringatan penting untuk menjaga kesehatan jantung sejak usia muda dengan langkah-langkah seperti:
1. Cukupi kebutuhan gizi seimbang setiap hari dengan makan bergizi (buah, sayur, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat).
2. Batasi konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula termasuk makanan cepat saji.Â
3. Olahraga teratur 30-60 menit sehari dan jaga berat badan ideal.
4. Periksakan tekanan darah, kolesterol total, LDL, HDL, dan kadar gula darah secara berkala.
5. Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok.
6. Kelola stres dengan baik, cukup istirahat, dan jangan begadang berlebihan.
7. Rutin minum obat jika sudah didiagnosis penyakit jantung atau pembuluh darah. Ikuti rekomendasi dokter.
8. Lakukan pemeriksaan kesehatan dan skrining risiko penyakit jantung minimal 1 kali setahun.
Dengan gaya hidup sehat sejak dini, diharapkan risiko serangan jantung dan stroke dapat dicegah meski sudah memiliki faktor risiko tinggi seperti kolesterol atau tekanan darah tinggi. Kasus Malik menjadi peringatan agar tidak menunda menjaga kesehatan jantung sebelum terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H