- Menginspirasi siswa dengan passion dan antusiasme mereka terhadap subjek proyek.
- Membantu siswa melihat koneksi antara apa yang dipelajari dengan dunia nyata.Â
- Memberikan dukungan emosional dan memotivasi siswa untuk terus maju.
Interaksi mentor dengan siswa bersifat lebih personal dibanding fasilitator. Hal ini membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah nyata di luar kelas.
Kesimpulannya, fasilitator dan mentor memiliki peran yang saling melengkapi dalam mendukung keberhasilan PjBL. Fasilitator menjamin proses pembelajaran berjalan lancar, sementara mentor memberikan dukungan pengetahuan dan inspirasi untuk menuntaskan proyek. Keduanya diperlukan agar siswa dapat belajar secara aktif dan mencapai tujuan pembelajaran melalui PjBL.
Dengan dukungan penuh dari fasilitator dan mentor, siswa dapat mengembangkan keterampilan teknis maupun lunak yang dibutuhkan untuk menjadi pemecah masalah yang kreatif dan sukses di era digital saat ini. PBL adalah contoh baik bagaimana peran pendamping yang tepat dapat membuat pembelajaran menjadi experiental dan bermakna bagi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H