Prinsip kedelapan dalam konsep kimia hijau menyoroti pentingnya mengurangi turunan yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses kimia. Meminimalkan turunan yang tidak diperlukan tidak hanya mengurangi kompleksitas dalam proses sintesis, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada penciptaan produk akhir yang lebih ramah lingkungan.Â
Turunan yang tidak penting seringkali tidak hanya menambah kompleksitas proses, tetapi juga menyebabkan pemborosan sumber daya alam yang berharga.Â
Dengan memfokuskan pada produk kimia yang lebih sederhana dan mengurangi turunan yang tidak esensial, kita dapat menghasilkan produk akhir dengan lebih sedikit limbah, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, dan secara signifikan mengurangi jejak lingkungan yang dihasilkan oleh proses kimia.Â
Dengan demikian, upaya mengurangi turunan yang tidak penting bukan hanya menguntungkan proses kimia itu sendiri, tetapi juga menjadi langkah menuju kesinambungan lingkungan yang lebih besar.
Penerapan katalis dalam prinsip kimia hijau merupakan langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi proses kimia.Â
Katalis bertindak sebagai agen yang mempercepat reaksi kimia tanpa terlibat secara langsung dalam reaksi tersebut, sehingga memungkinkan konsumsi energi yang lebih rendah.Â
Hal ini berarti tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga meminimalkan limbah yang dihasilkan selama proses sintesis. Dengan menggunakan katalis, selektivitas reaksi dapat ditingkatkan sehingga dapat dihasilkan produk akhir dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi.Â
Penggunaan katalis juga memungkinkan pemakaian bahan baku yang lebih sedikit tanpa mengorbankan hasil akhir yang diinginkan, mempercepat waktu reaksi, dan mengurangi kebutuhan akan kondisi operasi yang ekstrem.Â
Inovasi dalam penggunaan katalis menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan kimia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Prinsip kesepuluh dalam kimia hijau menekankan kebutuhan untuk merancang produk-produk kimia yang mampu mengalami degradasi alami menjadi bentuk yang tidak lagi berbahaya bagi lingkungan.Â
Konsep ini menggambarkan sebuah siklus hidup produk kimia yang tidak hanya mempertimbangkan efektivitasnya dalam aplikasi, tetapi juga memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan setelah pemakaian selesai.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya