"Keseimbangan lingkungan kerja yang mendukung adalah kunci kesuksesan pendidikan."
Pernyataan mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai tingkat stres guru menjadi sorotan serius dalam konteks pendidikan di Indonesia. Ungkapan kagum Jokowi terkait hasil riset dari Rand Corporation pada tahun 2022 menciptakan kesadaran bahwa profesi yang dianggap mulia ini ternyata menghadapi beban stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan sejumlah profesi lainnya.Â
Sebuah pengakuan yang dilontarkan saat peringatan ulang tahun ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kelapa Gading, Jakarta, menjadi pemicu penting untuk mendalami dampak dan penyebab tingginya tingkat stres di kalangan guru.
Perbandingan tingkat stres guru dengan pekerjaan lain, seperti dokter, pengacara, dan polisi, sebagaimana diungkapkan oleh Jokowi, membuka jendela pandang terhadap tantangan yang dihadapi oleh para pendidik. Ini menciptakan landasan yang kuat untuk membahas faktor-faktor yang mendasari tingginya stres di kalangan guru, mulai dari tingkah laku murid hingga tekanan perubahan kurikulum dan kemajuan teknologi.Â
Kesadaran terhadap situasi ini menjadi langkah awal untuk merumuskan solusi yang efektif guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kerja para guru di Indonesia.
Berdasarkan hasil riset dari RAND Corporation yang disebutkan oleh Presiden Jokowi, tingkat stres yang dialami oleh guru di Indonesia mencapai angka 7,9 pada skala 10. Angka ini menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan profesi lain, seperti dokter dengan tingkat 7,2 poin, pengacara dengan 6,8 poin, dan polisi dengan 6,7 poin.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru mengalami stres. Faktor-faktor tersebut antara lain:
# Tingkah laku murid yang sulit dikendalikan.Â
Para pendidik seringkali dihadapkan pada tantangan yang kompleks dalam mengelola kelas mereka. Mereka terkadang harus menghadapi murid-murid yang menunjukkan perilaku yang sulit, mulai dari kelakuan nakal, kurangnya disiplin, hingga situasi yang lebih serius seperti perilaku kekerasan.Â
Ketika dihadapkan dengan beragam perilaku ini, guru harus merancang strategi pembelajaran yang tidak hanya mengatasi masalah perilaku, tetapi juga membantu para murid agar tetap fokus pada pembelajaran. Tantangan ini menekankan pentingnya keterampilan interpersonal dan manajemen kelas yang efektif bagi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan produktif bagi semua murid.
# Perubahan kurikulum yang cepat.Â
Perubahan kurikulum yang sering kali terjadi menempatkan beban adaptasi yang signifikan bagi para guru. Mereka dituntut untuk tidak hanya memahami namun juga mengimplementasikan kurikulum baru secara efektif.Â
Proses ini mengharuskan guru-guru untuk secara berkesinambungan meningkatkan pemahaman mereka akan kurikulum yang berkembang, mencari metode pengajaran yang inovatif, serta menyesuaikan strategi pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.Â
Dalam menghadapi dinamika ini, guru juga dihadapkan pada tantangan untuk tetap konsisten memberikan pembelajaran berkualitas sambil mengakomodasi kebutuhan individual setiap murid.Â
Hal ini tidak hanya memerlukan upaya keras dari segi mental dan intelektual, tetapi juga membutuhkan dukungan yang berkelanjutan dari pihak terkait, baik dalam bentuk pelatihan terkini maupun akses sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan kurikulum dengan efektif.
# Perkembangan teknologi.Â
Tantangan bagi para guru saat ini tidak hanya terletak pada pemahaman materi dan strategi pengajaran, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi demi menghadirkan pembelajaran yang relevan dan efektif bagi para siswa.Â
Hal ini menuntut upaya keras bagi para pendidik untuk secara berkesinambungan memperbaharui pengetahuan mereka tentang perkembangan teknologi terbaru. Dalam upaya menghadirkan pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman, guru perlu secara aktif mempelajari, menguasai, dan menerapkan alat-alat serta metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi.Â
Kendati memerlukan investasi waktu dan upaya yang signifikan, upaya ini sangat penting untuk memastikan bahwa guru dapat menginspirasi serta memberikan pendidikan yang relevan dalam era digital ini.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan guru merasa tertekan, cemas, dan tidak bahagia. Stres yang dialami oleh guru dapat berdampak negatif terhadap kinerja mereka, sehingga dapat menghambat proses pembelajaran.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan kepada guru agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak mengalami stres.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres guru:
# Meningkatkan kesejahteraan guru.Â
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan kesejahteraan para guru, yang tidak hanya terfokus pada aspek materi, melainkan juga aspek non-materi yang tak kalah penting. Salah satu langkah konkret yang dapat diambil adalah melalui peningkatan gaji, yang bisa menjadi refleksi nyata dari penghargaan atas dedikasi serta kontribusi para pendidik dalam pembentukan masa depan bangsa.Â
Selain itu, pemberian tunjangan yang sesuai dengan peran strategis mereka dalam mendidik generasi penerus juga menjadi hal yang sangat diperlukan. Tak kalah pentingnya, memberikan jaminan kesehatan yang komprehensif akan menjadi bentuk perlindungan yang penting bagi kesejahteraan fisik dan mental para guru, sehingga mereka dapat dengan tenang fokus dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.Â
Upaya nyata ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat profesionalisme guru dan memberikan dorongan positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
# Meningkatkan kompetensi guru.Â
Pemerintah memegang peran penting dalam mempersiapkan para guru menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks di dunia pendidikan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk memberikan pelatihan yang relevan dan efektif kepada para pendidik.Â
Pelatihan tersebut tidak hanya sebatas pada keterampilan mengajar, namun juga mencakup peningkatan pemahaman terhadap kebutuhan psikologis serta strategi penanganan masalah yang berkaitan dengan tingkah laku dan kebutuhan belajar siswa.Â
Dengan memberikan dukungan yang kuat melalui pelatihan yang sesuai, guru akan lebih siap menghadapi tantangan dinamis dalam lingkungan pendidikan modern. Hal ini akan membantu mereka tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendamping yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan unik setiap siswa, menjadikan proses belajar mengajar lebih efektif dan inklusif.
# Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.Â
Pemerintah memiliki tanggung jawab penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang optimal bagi para guru. Hal ini tidak hanya mencakup aspek fisik, seperti fasilitas dan infrastruktur yang memadai di sekolah, tetapi juga melibatkan kesejahteraan psikologis mereka.Â
Penting untuk mempertimbangkan peningkatan dukungan dalam hal kesehatan mental, memberikan akses terhadap layanan konseling atau bimbingan, serta memastikan bahwa lingkungan kerja menciptakan rasa aman, dukungan, dan penghargaan terhadap kontribusi yang diberikan oleh para pendidik.Â
Dengan lingkungan yang kondusif secara holistik, guru dapat merasa dihargai, didukung, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam upaya pendidikan, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif pada pembelajaran siswa serta perkembangan pendidikan secara keseluruhan di Indonesia.
Semua langkah yang telah diusulkan dan direncanakan diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menurunkan tingkat stres yang dirasakan oleh para guru. Dengan adanya dukungan pemerintah dan masyarakat serta implementasi program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kompetensi, dan lingkungan kerja yang kondusif, harapannya adalah agar para guru dapat melaksanakan tugas pendidikan mereka dengan lebih baik.Â
Mengurangi beban stres ini bukan hanya akan memperbaiki kondisi kesejahteraan para pendidik, tetapi juga memperkuat sistem pendidikan dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang dan fokus pada pembelajaran, sehingga berdampak positif pada masa depan generasi muda Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H