Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua guru yang terlibat dalam perilaku bullying memiliki gangguan kesehatan mental. Faktor lain seperti lingkungan keluarga juga dapat memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku guru terhadap siswa.
Lingkungan keluarga yang disfungsional seringkali menciptakan lingkungan di mana kekerasan dianggap sebagai cara efektif untuk menyelesaikan masalah. Jika seorang guru tumbuh dalam keluarga yang sering bertengkar atau bahkan menggunakan kekerasan sebagai bentuk penyelesaian konflik, mereka mungkin menginternalisasi pola ini dan mengaplikasikannya dalam interaksi dengan siswanya.
Selain itu, kurangnya keterampilan sosial juga dapat menjadi pemicu perilaku bullying guru terhadap siswanya. Guru yang tidak memiliki keterampilan sosial yang memadai mungkin kesulitan dalam berkomunikasi dengan siswanya atau menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Sebagai akibatnya, mereka mungkin beralih ke taktik intimidasi dan penindasan sebagai upaya untuk mengatasi ketidakmampuan mereka dalam berinteraksi sosial.
Meskipun faktor-faktor ini dapat memberikan pemahaman tentang mungkin terjadinya bullying oleh seorang guru, penting untuk dicatat bahwa setiap individu unik dan kompleks. Beberapa guru mungkin mengalami kombinasi dari faktor-faktor ini, sementara yang lain mungkin memiliki alasan yang lebih spesifik untuk perilaku mereka.
Dalam menanggapi masalah ini, langkah-langkah preventif dan intervensi menjadi sangat penting. Sekolah dan lembaga pendidikan harus secara aktif mempromosikan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental guru dan siswa. Pelatihan khusus tentang keterampilan sosial dan manajemen konflik dapat membantu guru mengatasi tantangan interpersonal mereka tanpa harus menggunakan kekerasan atau intimidasi.
Demikian pula, pendekatan yang bersifat rehabilitatif dan dukungan psikologis dapat diterapkan bagi guru yang mungkin mengalami gangguan kesehatan mental. Ini tidak hanya dapat membantu guru untuk mengelola kondisi mereka, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi siswa.
Dalam menanggapi bullying oleh guru, keterbukaan dan kerja sama antara sekolah, siswa, dan orang tua sangat diperlukan. Hanya dengan memahami akar penyebabnya, dapat kita mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mencegah dan mengatasi perilaku bullying ini, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih positif dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H