Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan dan Solusi Menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan

16 November 2023   00:01 Diperbarui: 16 November 2023   00:33 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru perlu mengadopsi keahlian manajemen waktu yang efektif dengan merancang jadwal rutin yang memungkinkan mereka mengalokasikan waktu secara seimbang antara kegiatan mengajar, mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan menyelesaikan tugas-tugas administratif. Dalam perencanaan jadwal ini, guru dapat menentukan prioritas berdasarkan urgensi dan pentingnya setiap tugas, memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk setiap aspek pekerjaan mereka efisien dan produktif.

Selain itu, guru juga dapat mempertimbangkan fleksibilitas dalam jadwal mereka untuk mengantisipasi situasi yang tidak terduga. Keteraturan dalam menentukan waktu untuk setiap aktivitas dapat membantu guru menghindari kelelahan yang berlebihan dan memastikan bahwa mereka dapat mengikuti PPG dan menyelesaikan tugas-tugas administratif dengan fokus dan kualitas. Dengan demikian, pengelolaan waktu yang baik tidak hanya memengaruhi efisiensi kerja guru, tetapi juga memberikan ruang bagi pengembangan diri dan peningkatan kualitas pembelajaran yang mereka berikan kepada siswa.

Mengembangkan keterampilan belajar mandiri

Guru harus mampu mengembangkan keterampilan belajar mandiri sebagai bagian integral dari perkembangan profesional mereka. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk merancang dan menjalankan pembelajaran mandiri yang relevan dengan perkembangan kurikulum dan tuntutan profesi. Dengan memperoleh keterampilan belajar mandiri, guru dapat lebih efektif dalam mengikuti perkembangan pendidikan, mengintegrasikan inovasi pembelajaran baru, dan menjawab tuntutan perubahan dalam dunia pendidikan.

Selain itu, guru yang memiliki keterampilan belajar mandiri yang baik juga menjadi contoh yang positif bagi siswa. Mereka tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran di kelas, tetapi juga role model yang menunjukkan pentingnya pengembangan diri dan kemauan untuk terus belajar sepanjang hayat. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan belajar mandiri tidak hanya menjadi kebutuhan profesional, tetapi juga mendukung penciptaan lingkungan belajar yang dinamis dan berkelanjutan di sekolah, menciptakan suasana di mana guru dan siswa sama-sama berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Bersedia untuk berubah

Guru sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan perlu membuka diri untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan paradigma pembelajaran yang terus berkembang. Perubahan ini tidak hanya mencakup metode mengajar, tetapi juga menuntut pengembangan keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Guru yang mampu mengidentifikasi dan merespon perubahan ini dengan cepat akan lebih berhasil dalam membimbing siswa menghadapi tuntutan zaman.

Selain itu, keberanian guru untuk berubah menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan relevan. Ketika guru menjadi contoh dalam menghadapi perubahan, siswa akan lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi dan kreativitas mereka sendiri. Oleh karena itu, kesiapan guru untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Menjalin kerja sama dengan rekan sejawat

Guru dapat memperkuat kolaborasi dengan rekan sejawat sebagai strategi efektif dalam menghadapi tantangan PPG dalam jabatan. Melalui kerja sama ini, guru dapat saling berbagi informasi dan pengalaman, membentuk jaringan yang mendukung pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik. Berbagi pengalaman tentang perubahan paradigma pembelajaran atau strategi efektif untuk mengelola beban kerja dapat memberikan inspirasi dan dukungan positif antar-guru. Kolaborasi semacam ini tidak hanya memperkaya pengalaman individual, tetapi juga memperkuat komunitas guru, menciptakan lingkungan belajar yang saling mendukung.

Dengan menjalin kerja sama secara lebih erat, guru dapat menciptakan suasana di mana mereka merasa didukung dan dapat terus berkembang secara profesional. Komunikasi terbuka antar rekan sejawat juga dapat membantu guru mengatasi kesulitan atau tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan PPG dalam jabatan. Dengan demikian, kerja sama guru dengan rekan sejawat bukan hanya merupakan bentuk dukungan emosional, tetapi juga menjadi fondasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di lingkungan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun