Gaji yang memadai diharapkan dapat memotivasi guru untuk bekerja dengan lebih baik, mengembangkan diri, dan memberikan pendidikan terbaik kepada siswa. Namun, apakah kenaikan gaji sebesar Rp 30 juta akan mencapai tujuan ini?
Pertama-tama, perlu diingat bahwa profesi guru adalah panggilan hati. Banyak guru yang memilih profesi ini karena mereka memiliki kecintaan terhadap pendidikan dan ingin berkontribusi pada masyarakat.Â
Kenaikan gaji, meskipun penting, mungkin tidak akan mengubah motivasi dasar ini. Guru yang baik akan tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa mereka, terlepas dari seberapa besar gajinya.
Selanjutnya, penting untuk menyadari bahwa faktor-faktor lain juga berperan dalam kualitas pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sangat diperlukan.Â
Bagaimana mungkin guru dapat memberikan pendidikan yang berkualitas jika mereka harus bekerja dalam kondisi yang tidak memadai?Â
Bangunan sekolah yang rusak, kurangnya perpustakaan, dan fasilitas yang tidak layak adalah masalah yang juga perlu mendapatkan perhatian.
Selain itu, kualitas kurikulum dan metode pengajaran juga sangat penting. Guru yang baik harus didukung dengan kurikulum yang relevan dan efektif.Â
Hal ini mencakup pembaruan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sebuah kenaikan gaji guru tidak akan secara otomatis memperbaiki kurikulum yang sudah ada.
Permasalahan lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas guru itu sendiri. Kenaikan gaji mungkin akan memotivasi guru yang sudah baik untuk tetap berprestasi, tetapi bagaimana dengan guru-guru yang kurang kompeten?Â
Perlu ada upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan.
Pertimbangan lain yang tidak boleh diabaikan adalah ketimpangan gaji antara guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan honorer. Guru honorer seringkali bekerja dengan upah yang jauh lebih rendah daripada guru ASN.Â