Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melacak Jejak Mahasiswa DO: Ketidakaktifan, Komunikasi, dan Solusi

11 September 2023   00:01 Diperbarui: 11 September 2023   00:08 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Kompas.com/M Latief 

"Komunikasi adalah kunci, karena dalam diam, banyak cerita tersembunyi."

Fenomena mahasiswa di DO (Drop Out) dari kampus karena tidak aktif menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan. Ini adalah masalah yang sangat kompleks, karena seringkali orang tua tidak mengetahui kondisi sebenarnya anak mereka. Kasus ini sering terjadi ketika orang tua dan mahasiswa tersebut memiliki jarak yang jauh, yang membuat komunikasi menjadi sulit. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi fenomena ini lebih dalam, mencoba memahami mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini.

I. Kondisi Mahasiswa yang Tidak Aktif

Mahasiswa yang tidak aktif adalah masalah serius di banyak perguruan tinggi. Mereka mungkin absen dari kuliah, tidak menyelesaikan tugas-tugas, atau bahkan tidak hadir di kampus sama sekali. Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa bisa menjadi tidak aktif, salah satunya adalah pergaulan yang tidak terkontrol.

A. Pergaulan yang Tidak Terkontrol

Pergaulan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan mahasiswa. Namun, terlalu banyak kebebasan dalam pergaulan bisa membawa dampak negatif. Terlalu bebas dalam bergaul bisa membuat mahasiswa terjerumus ke dalam lingkaran pergaulan yang tidak benar. Mereka mungkin berteman dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat, misalnya, menghindari kuliah, terlibat dalam konsumsi alkohol atau narkoba, atau terlibat dalam perilaku merugikan lainnya.

B. Komunikasi yang Tidak Efektif dengan Orang Tua

Salah satu faktor yang sering kali memperburuk situasi ini adalah kurangnya komunikasi antara mahasiswa dan orang tua. Terkadang, mahasiswa tidak memberi tahu orang tua tentang kondisinya yang tidak aktif. Mereka mungkin khawatir tentang reaksi orang tua mereka, takut mengecewakan mereka, atau merasa malu dengan situasi mereka. Oleh karena itu, mereka memilih untuk menyembunyikan masalah ini daripada berbicara terbuka kepada orang tua.

II. Orang Tua yang Tidak Mengetahui Kondisi Anak Mereka

Dalam banyak kasus, orang tua tidak mengetahui bahwa anak mereka tidak aktif di kampus. Alasan utamanya adalah jarak geografis antara mahasiswa dan orang tua mereka. Beberapa mahasiswa kuliah di kota atau negara yang jauh dari rumah, membuat kunjungan rutin menjadi sulit dilakukan.

A. Pengaruh Jarak Geografis

Jarak geografis yang jauh antara mahasiswa dan orang tua mereka dapat menjadi hambatan besar dalam memantau perkembangan akademis dan sosial anak mereka. Sulit bagi orang tua untuk secara rutin mengunjungi kampus atau bahkan hanya sekadar bertemu dengan anak mereka. Ini membuat mahasiswa merasa lebih leluasa untuk menyembunyikan keadaan mereka yang tidak aktif.

B. Keterbatasan Waktu

Orang tua juga sering kali sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Mereka mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk memantau perkembangan akademis anak mereka secara mendalam. Ketika mereka mengirimkan biaya kuliah secara rutin, mereka mungkin menganggap bahwa semuanya berjalan dengan baik tanpa menyadari bahwa anak mereka sebenarnya sudah tidak aktif.

III. Dampak dan Konsekuensi dari Mahasiswa DO

Ketika seorang mahasiswa DO, ada dampak yang signifikan tidak hanya pada dirinya sendiri tetapi juga pada keluarga dan masyarakat. Ini adalah masalah serius yang perlu segera diatasi.

A. Dampak pada Mahasiswa

Mahasiswa yang DO menghadapi risiko besar terkait masa depan mereka. Mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan gelar sarjana yang bisa membantu membangun karier yang lebih baik. Selain itu, hal ini dapat merusak kepercayaan diri mereka dan meningkatkan risiko depresi.

B. Dampak pada Orang Tua

Orang tua yang tidak mengetahui kondisi anak mereka yang DO juga mengalami dampak emosional dan finansial. Mereka mungkin merasa bersalah karena tidak dapat mendukung anak mereka dengan baik. Selain itu, mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk biaya kuliah tanpa mendapatkan hasil yang diharapkan.

C. Dampak pada Masyarakat

Mahasiswa yang DO juga dapat menjadi beban bagi masyarakat. Mereka mungkin sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, sehingga memerlukan bantuan sosial atau menjadi bagian dari populasi pengangguran. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat secara keseluruhan.

IV. Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi fenomena mahasiswa DO karena tidak aktif, perlu diambil beberapa tindakan.

A. Meningkatkan Komunikasi

Penting bagi mahasiswa untuk merasa nyaman berbicara terbuka kepada orang tua mereka. Ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung di mana mahasiswa merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa takut dicemooh atau dihakimi.

B. Pemantauan Secara Rutin

Perguruan tinggi dan universitas perlu memiliki sistem pemantauan yang efektif untuk mengidentifikasi mahasiswa yang menjadi tidak aktif. Dengan cara ini, mereka dapat segera mengambil tindakan untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan.

C. Bimbingan dan Dukungan

Mahasiswa yang mengalami kesulitan harus diberikan bimbingan dan dukungan yang sesuai. Universitas dapat menawarkan layanan konseling atau mentor untuk membantu mahasiswa mengatasi masalah mereka.

D. Pendidikan Orang Tua

Orang tua juga perlu mendapatkan pendidikan tentang bagaimana mendukung anak mereka selama masa kuliah. Mereka harus diberi informasi tentang tanda-tanda bahaya dan bagaimana cara berkomunikasi dengan anak mereka.

E. Kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Orang Tua

Perguruan tinggi dan orang tua perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Kolaborasi ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk perkembangan akademis dan sosial mahasiswa.

Kesimpulan

Fenomena mahasiswa di DO karena tidak aktif adalah masalah yang kompleks dan serius. Pergaulan yang tidak terkontrol dan kurangnya komunikasi antara mahasiswa dan orang tua menjadi faktor utama dalam masalah ini. Dengan meningkatkan komunikasi, pemantauan, dukungan, dan pendidikan, kita dapat mengatasi masalah ini dan membantu mahasiswa meraih kesuksesan dalam pendidikan mereka. Ini bukan hanya tanggung jawab perguruan tinggi, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat untuk memastikan bahwa masa depan generasi muda terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun