"Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan dunia di mana semua anak, termasuk anak perempuan, dapat mencapai potensi mereka sepenuhnya."
Perkawinan usia anak adalah salah satu masalah yang paling serius di dunia saat ini. Menurut UNICEF, sekitar 26 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun menikah setiap tahun. Perkawinan usia anak memiliki dampak yang sangat negatif bagi anak perempuan, termasuk dampak terhadap pendidikan mereka.
Ketika anak perempuan menikah muda, mereka sering kali harus meninggalkan sekolah. Ini karena mereka harus mengurus rumah tangga, merawat anak-anak, dan memenuhi kebutuhan suami mereka. Selain itu, banyak sekolah yang tidak mengizinkan anak perempuan yang sudah menikah untuk melanjutkan sekolah. Hal ini membuat anak perempuan yang menikah muda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan diri.
Dampak perkawinan usia anak terhadap pendidikan anak perempuan sangat serius. Pendidikan adalah hak dasar anak, dan perkawinan usia anak menghalangi anak perempuan untuk mendapatkan hak ini.Â
Pendidikan penting bagi anak perempuan karena dapat membantu mereka untuk:
* Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.Â
Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk belajar tentang dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam hidup. Ini termasuk keterampilan akademik, seperti membaca, menulis, dan matematika, serta keterampilan non-akademik, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi.
* Memperoleh pekerjaan yang baik.
Pendidikan dapat membantu anak perempuan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik yang dapat menghidupi diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Pekerjaan yang baik dapat memberikan anak perempuan dengan keamanan finansial, rasa hormat diri, dan kesempatan untuk berkembang.