Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Efek Jera dalam Korupsi Politik

13 Juli 2023   12:04 Diperbarui: 13 Juli 2023   12:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Efek jera adalah senjata ampuh untuk membersihkan politik dari korupsi."

Korupsi telah menjadi permasalahan yang merajalela dalam sistem politik kita, terutama ketika melibatkan elite politik. Fenomena ini menunjukkan kegagalan sistem kita dalam melahirkan efek jera yang efektif terhadap para pelaku korupsi. 

Melalui jajak pendapat publik, kita dapat melihat bahwa masyarakat juga menyadari adanya korupsi yang melibatkan elite politik, dan tidak dapat mengabaikan kepentingan politik dari partai dalam konteks ini, meskipun secara kelembagaan partai menyatakan bahwa itu merupakan tindakan individu yang tidak mencerminkan seluruh partai.

Pentingnya efek jera dalam konteks korupsi politik tidak dapat diabaikan. Setidaknya, jika sistem politik belum mampu menghasilkan efek jera yang memadai, maka perlunya diperhatikan ketentuan-ketentuan yang lebih ketat dalam pemilihan calon anggota legislatif. 

Dalam situasi saat ini, kita masih menyaksikan fenomena yang memprihatinkan di mana calon anggota legislatif yang terjerat dalam kasus korupsi masih dapat maju dalam proses pemilihan, bahkan jika mereka belum mendapatkan keputusan hukum yang berkekuatan tetap. Fenomena ini mencerminkan kelemahan yang nyata dalam sistem politik kita dalam menciptakan efek jera yang memadai terhadap tindakan korupsi.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana sistem politik kita mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dan mengedepankan integritas dalam proses politik. Ketika calon anggota legislatif yang sedang tersangka korupsi masih diizinkan untuk maju dalam pemilihan, hal itu menciptakan kesan bahwa sistem politik kita tidak mampu memberikan sanksi yang tegas terhadap perilaku korupsi.

Efek jera yang diharapkan muncul dari masyarakat itu sendiri. Sebagai penentu utama kekuasaan dalam sistem demokrasi, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sanksi terhadap perilaku korupsi elite politik. 

Dalam sebuah masyarakat yang aktif dalam mengecam dan menolak para koruptor, efek jera yang diinginkan dapat terbentuk secara langsung dari publik itu sendiri. Ketika masyarakat dengan tegas menunjukkan kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap elite politik yang terlibat dalam korupsi, hal ini memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong perubahan dalam sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel.

Ketika masyarakat mengecam dan menolak para koruptor, mereka secara aktif mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan korupsi yang merugikan negara dan masyarakat. Tindakan ini mencerminkan ketegasan dan keberanian masyarakat dalam melawan perilaku yang tidak etis dan merugikan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun