Kedua, pendaftaran offline juga memungkinkan interaksi langsung antara petugas pendaftaran dan peserta didik/orangtua. Hal ini dapat memberikan kepastian dan kejelasan dalam proses pendaftaran, serta memungkinkan pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin timbul untuk langsung ditangani.Â
Interaksi manusia yang nyata dapat memberikan rasa kepercayaan dan dukungan emosional kepada peserta didik dan orangtua, terutama dalam situasi yang penting seperti PPDB.
Namun, pendaftaran offline juga memiliki beberapa kelemahan. Proses administratifnya mungkin memakan waktu lebih lama dan membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia dibandingkan dengan pendaftaran online.Â
Selain itu, jika jumlah peserta didik yang mendaftar secara manual cukup besar, dapat timbul masalah seperti antrian panjang dan waktu tunggu yang berkepanjangan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari kedua metode pendaftaran.
Pentingnya Penyesuaian dengan Kondisi Lokal
Informasi yang diberikan menunjukkan bahwa tidak ada pemaksaan bahwa semua wilayah wajib menerapkan PPDB secara online. Adanya fleksibilitas dalam memilih metode pendaftaran merupakan kebijakan yang bijaksana.Â
Setiap wilayah memiliki keunikan dan tantangan sendiri dalam hal infrastruktur teknologi dan akses internet. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kondisi lokal secara individual sebelum memutuskan metode pendaftaran yang paling efektif.
Di wilayah-wilayah dengan jumlah sekolah yang terbatas dan akses internet yang terbatas, pendaftaran offline masih menjadi pilihan yang lebih efektif. Hal ini memberikan jaminan bahwa semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar tanpa terhalang oleh masalah teknis.Â
Pemerintah daerah harus memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang memadai tersedia sebelum memutuskan pendaftaran secara online di wilayah tersebut.
Namun, di wilayah-wilayah dengan infrastruktur teknologi yang baik dan akses internet yang memadai, pendaftaran online tetap menjadi pilihan yang efektif.Â