Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pendidikan Islami dalam Membangun Karakter Generasi Muda

19 Juni 2023   12:01 Diperbarui: 19 Juni 2023   12:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Islami dan Ancaman Radikalisme

Selain korupsi, radikalisme juga merupakan ancaman yang serius bagi keutuhan bangsa. Radikalisme dapat menciptakan konflik, ketidakharmonisan, dan bahkan kekerasan dalam masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang efektif untuk mencegah radikalisme dan mempromosikan kerukunan antarumat beragama.

Pendidikan Islami yang bersumber dari ajaran Islam dan nilai-nilai keindonesiaan dapat berperan penting dalam mencegah radikalisme. Islam sebagai agama yang damai dan toleran mendorong kesatuan dan kebersamaan di tengah perbedaan. 

Pendidikan Islami dapat mengajarkan nilai-nilai keindonesiaan yang inklusif, di mana semua orang, terlepas dari agama, bahasa, atau suku, dihormati dan dilindungi.

Melalui pendidikan Islami, generasi muda dapat mempelajari tentang toleransi, saling menghargai, dan kerukunan antarumat beragama. Mereka dapat memahami bahwa perbedaan adalah anugerah dan harus dihargai sebagai kekayaan budaya dan identitas bangsa. 

Dengan demikian, pendidikan Islami dapat berperan dalam membangun generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal dan mampu menjaga keharmonisan dan persatuan dalam masyarakat.

Peran Guru dalam Membangun Karakter Generasi Muda

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda. Mereka bukan hanya pengajar yang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga model yang menginspirasi dan mempengaruhi perilaku siswa. 

Dalam konteks pendidikan Islami yang mengintegrasikan nilai-nilai keindonesiaan, guru harus menjadi agen perubahan yang membangun kesadaran dan pemahaman akan nilai-nilai tersebut.

Guru dapat menggunakan pendekatan yang kreatif dan inovatif untuk mengajarkan nilai-nilai keindonesiaan melalui pendidikan Islami. Mereka dapat menggunakan contoh-contoh nyata, kisah inspiratif, atau bahkan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. 

Guru juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ajaran Islam dan nilai-nilai keindonesiaan agar dapat menyampaikannya dengan efektif kepada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun