Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Presiden: Kegiatan Konkret 80%, Perjalanan Dinas dan Rapat 20%

16 Juni 2023   12:01 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:45 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS/Nina Susilo 

"Efisiensi Anggaran, Kunci Keberhasilan Pembangunan yang Sejati."

Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Internal 2023 di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta, pada tanggal 14 Juni 2023, menegaskan pentingnya optimalisasi penggunaan anggaran dalam pembangunan. Presiden mengungkapkan keinginannya agar 80 persen dari anggaran yang dialokasikan dapat digunakan untuk kegiatan yang konkret, sedangkan hanya 20 persen yang dialokasikan untuk perjalanan dinas dan rapat. 

Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan Presiden terhadap penggunaan anggaran yang kurang efisien dan perlu adanya perubahan dalam pengelolaan keuangan negara.

Pentingnya alokasi anggaran yang tepat dalam pembangunan merupakan isu yang tak bisa diabaikan. Anggaran yang cukup besar dialokasikan setiap tahunnya untuk memajukan sektor-sektor penting, termasuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pembangunan balai penyuluh pertanian. Namun, keberhasilan implementasi program-program ini tergantung pada penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.

Dalam konteks ini, Presiden menyoroti fakta bahwa sebagian besar anggaran yang dialokasikan pada program pengembangan UMKM dan pembangunan balai penyuluh pertanian ternyata digunakan untuk honor, rapat, dan perjalanan dinas. Hal ini menimbulkan keganjilan dan kekhawatiran Presiden akan kurangnya fokus pada kegiatan yang berdampak nyata dalam pembangunan.

Sangatlah penting bagi pemerintah untuk mengkaji dan memperbaiki sistem penganggaran yang ada. Penyusunan anggaran haruslah dilakukan dengan cermat dan proporsional, dengan memberikan prioritas pada kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Keterlibatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam menganalisis dan mengawasi penggunaan anggaran sangatlah relevan dalam konteks ini.

Peran BPKP sebagai lembaga pengawas keuangan dan pembangunan menjadi sangat penting untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran. BPKP memiliki tanggung jawab untuk mengawasi dan mengevaluasi efektivitas penggunaan anggaran di berbagai sektor pembangunan. 

Dalam upaya meningkatkan pengawasan, BPKP perlu mendorong penggunaan teknologi informasi dan sistem manajemen keuangan yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan laporan yang akurat dan real-time.

Selain itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengalokasikan anggaran dengan lebih bijaksana. Presiden Joko Widodo dengan tegas mengungkapkan keinginannya agar minimal 80 persen anggaran dapat digunakan untuk kegiatan yang konkret. Ini merupakan dorongan yang kuat untuk menghindari alokasi anggaran yang tidak efisien, seperti penggunaan dana yang berlebihan untuk honor, rapat, dan perjalanan dinas.

Alokasi anggaran yang proporsional dan efektif haruslah menjadi prinsip utama dalam pengelolaan keuangan negara. Perlu dilakukan pengkajian mendalam tentang kebutuhan sebenarnya dalam setiap program dan proyek, serta identifikasi cara terbaik untuk menggunakan anggaran yang tersedia. 

Sebagai contoh, dalam program pengembangan UMKM, seharusnya anggaran lebih banyak dialokasikan untuk membeli mesin produksi, memperluas jaringan pemasaran, dan meningkatkan akses ke pameran atau pasar internasional. Dengan begitu, UMKM dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Demikian pula, dalam pembangunan balai penyuluh pertanian, seharusnya fokus diberikan pada peningkatan kualitas penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan bagi petani. Alokasi anggaran harus lebih ditekankan pada pengembangan teknologi pertanian, riset, dan pengadaan peralatan modern yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Hal ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Peningkatan efisiensi penggunaan anggaran juga dapat dicapai melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Pemerintah dapat memperluas kemitraan dengan sektor swasta untuk memanfaatkan sumber daya dan pengetahuan yang mereka miliki. 

Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program pembangunan juga dapat membantu memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran.

Dalam mengoptimalkan penggunaan anggaran, transparansi dan akuntabilitas haruslah menjadi prinsip utama. Pemerintah perlu memberikan akses yang lebih terbuka terhadap informasi anggaran, termasuk proses alokasi dan penggunaan dana. 

Hal ini akan memungkinkan pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat, untuk memantau dan mengawasi penggunaan anggaran secara langsung. Peningkatan transparansi juga dapat mengurangi risiko penyelewengan dan korupsi dalam pengelolaan keuangan negara.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, reformasi sistem penganggaran dan pengawasan keuangan menjadi sangat penting. Selain mengoptimalkan penggunaan anggaran, perlu juga dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses penganggaran dan sistem pengawasan yang ada. 

Langkah-langkah konkret, seperti penguatan kapasitas BPKP, pengembangan sistem teknologi informasi yang terintegrasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang pengelolaan keuangan negara, perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Presiden Joko Widodo telah memberikan pernyataan yang kuat dan jelas terkait keinginan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih optimal. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan komitmen dan tindakan nyata dari seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah, BPKP, dan lembaga terkait lainnya. 

Pengelolaan keuangan negara yang transparan, akuntabel, dan efisien akan membawa dampak positif dalam pembangunan nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks, pengelolaan keuangan negara yang baik dan optimal adalah salah satu kunci kesuksesan. Dengan mengalokasikan anggaran lebih fokus pada kegiatan yang konkret dan memberikan manfaat nyata, Indonesia dapat memaksimalkan potensi pembangunan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang efektif, transparan, dan akuntabel, sehingga dana publik dapat dioptimalkan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun