Melibatkan murid dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab dalam pembelajaran menciptakan rasa memiliki yang kuat dan memperkuat hubungan antara murid dan guru.
Kelima, memberikan umpan balik yang konstruktif merupakan langkah penting dalam membantu murid tumbuh dan berkembang. Guru harus memberikan umpan balik yang positif, memperkuat kepercayaan diri dan motivasi murid. Di sisi lain, umpan balik yang membangun dan konstruktif membantu murid dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.Â
Penting bagi guru untuk memberikan umpan balik secara teratur, baik secara lisan maupun tertulis, dengan cara yang jelas dan berfokus pada kemajuan murid. Umpan balik yang efektif menciptakan lingkungan di mana murid merasa didengar, dihargai, dan didorong untuk terus berkembang.
Keenam, membangun hubungan emosional dengan murid merupakan aspek penting dalam membina hubungan yang saling pengertian dan inklusif. Guru dapat menunjukkan minat, kepedulian, dan empati terhadap kehidupan murid di dalam dan di luar sekolah.Â
Dengan memperhatikan kebutuhan emosional murid, guru menciptakan ikatan yang kuat dan memperdalam hubungan mereka. Ini juga mempengaruhi motivasi dan komitmen murid terhadap pembelajaran, karena mereka merasa didukung dan diperhatikan oleh guru.
Terakhir, dalam membangun hubungan yang baik, penting untuk menghadapi konflik dengan bijaksana. Konflik adalah bagian dari interaksi manusia dan tidak selalu dapat dihindari. Namun, cara menghadapi konflik dapat membentuk dinamika hubungan antara murid dan guru.Â
Penting untuk mengelola konflik dengan bijaksana, mendengarkan semua pihak, dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Menggunakan pendekatan yang membina dan saling memahami dapat membantu mengatasi konflik dengan cara yang positif dan memperkuat hubungan.
Secara keseluruhan, membangun hubungan yang saling pengertian, menghargai, dan inklusif antara murid dan guru merupakan komponen penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, di mana keberagaman budaya, agama, dan bahasa adalah kenyataan yang ada, penerapan langkah-langkah ini menjadi semakin penting.Â
Dengan membangun komunikasi yang terbuka, mengenal murid secara individu, menghormati perbedaan, mendorong kolaborasi, memberikan umpan balik yang konstruktif, membangun hubungan emosional, dan menghadapi konflik dengan bijaksana, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menginspirasi, dan memperkaya bagi semua murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H