Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Pembelajaran yang Responsif: Diferensiasi dan Pengayaan

6 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 6 Juni 2023   12:00 3905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pendidikan yang efektif adalah tentang memberi makan rasa haus pengetahuan dan memupuk api keingintahuan dalam diri setiap siswa."

Pendidikan merupakan fondasi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Namun, setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya. 

Dalam konteks ini, diferensiasi pembelajaran dan kegiatan pengayaan menjadi instrumen penting yang dapat digunakan untuk menanggapi kebutuhan siswa secara efektif. Pada pendekatan diferensiasi pembelajaran, setiap siswa diperlakukan sebagai individu yang unik dengan kebutuhan belajar yang berbeda. 

Dalam hal ini, pendidik berperan penting dalam memahami kekuatan, kelemahan, dan minat siswa. Dengan pemahaman ini, mereka dapat menyusun rencana pembelajaran yang disesuaikan untuk setiap siswa. 

Misalnya, bagi siswa yang lebih cepat memahami konsep, pendidik dapat memberikan materi yang lebih menantang atau tugas yang lebih kompleks untuk memastikan bahwa mereka tetap terstimulasi dan terus berkembang. Di sisi lain, bagi siswa yang mengalami kesulitan, guru dapat memberikan pengajaran tambahan atau mengadopsi strategi pengajaran yang berbeda untuk memfasilitasi pemahaman mereka.

Piramid intervensi merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pendekatan ini melibatkan tahap intervensi yang bertingkat sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. 

Pada tingkat pertama, semua siswa menerima pengajaran reguler yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Namun, jika seorang siswa mengalami hambatan dalam pemahaman, mereka akan menerima intervensi tambahan pada tingkat berikutnya. 

Intervensi ini dapat berupa pengajaran kecil kelompok atau dukungan individual yang dirancang untuk membantu siswa memahami konsep yang sulit. Dengan menggunakan pendekatan ini, siswa yang mengalami kesulitan belajar tidak dibiarkan tertinggal, melainkan mendapatkan bantuan yang sesuai untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.

Namun, hanya mengetahui bahwa siswa telah belajar tidaklah cukup. Penting bagi pendidik untuk melakukan asesmen yang tepat untuk mengukur pemahaman siswa. Tes tertulis, ujian lisan, proyek, dan tugas praktis dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pemahaman siswa. 

Selain itu, cek pemahaman sehari-hari dalam bentuk pertanyaan kelas, diskusi, dan aktivitas interaktif juga dapat memberikan informasi langsung tentang pemahaman siswa. Analisis hasil belajar siswa juga merupakan langkah penting dalam menilai pemahaman dan kemajuan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun