Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dengan Mengadopsi Sikap Ini, Tidak Ada Lagi Istilah Jam Kosong

31 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 31 Mei 2023   14:48 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siswa yang menjadikan jam kosong sebagai peluang belajar adalah arsitek masa depan. Mereka membangun fondasi pengetahuan yang kokoh dengan sikap yang bijak." 

Jam kosong yang biasa oleh siswa disingkat menjadi jamkos, adalah situasi yang terkadang tidak dapat dihindari. Terkadang guru harus absen karena alasan pribadi atau profesional, seperti sakit, tugas lain di sekolah, atau pelatihan. 

Dalam beberapa kasus, jadwal pelajaran dapat berubah secara mendadak karena acara sekolah atau keadaan tak terduga lainnya, yang mengakibatkan kekosongan jam pelajaran.

Dalam beberapa sekolah, ketersediaan guru pengganti mungkin terbatas. Jika guru yang seharusnya mengajar absen, mungkin sulit untuk menggantikannya dengan guru lain, sehingga mengakibatkan jam kosong. Atau, beberapa guru mungkin memiliki beban kerja yang berlebihan atau tanggung jawab tambahan di sekolah, yang membuat mereka sulit untuk hadir di semua jam pelajaran.

Ketika menghadapi jam kosong di sekolah, sikap siswa dapat mempengaruhi bagaimana mereka memanfaatkan waktu tersebut. Sikap siswa saat menghadapi jam kosong dapat berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kemajuan belajar mereka. Dalam artikel ini, akan dijelajahi enam sikap yang dapat diadopsi oleh siswa untuk mengoptimalkan jam kosong (jamkos) tersebut. 

Dengan tetap tenang, menggunakan waktu secara produktif, berkolaborasi dengan sesama siswa, mencari bantuan jika diperlukan, belajar mandiri, dan mengambil waktu istirahat dengan bijak, siswa dapat menjadikan jam kosong sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pencapaian akademik mereka.

Ilustrasi jamkos. Sumber foto: dokumen pribadi 
Ilustrasi jamkos. Sumber foto: dokumen pribadi 

Pengembangan Sikap yang Produktif

Sikap pertama yang perlu diadopsi oleh siswa saat menghadapi jam kosong di sekolah adalah tetap tenang dan sabar. Menghadapi situasi yang tidak terduga seperti jam kosong dapat menimbulkan frustasi dan kegelisahan. Namun, dengan menjaga ketenangan dan kesabaran, siswa dapat menjaga stabilitas emosional mereka dan menghadapi situasi tersebut dengan kepala dingin.

Selanjutnya, menggunakan waktu secara produktif menjadi sikap penting dalam mengoptimalkan jam kosong. Siswa dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca buku, menyelesaikan tugas, atau merevisi materi yang sudah dipelajari. Dengan memanfaatkan jam kosong sebagai peluang belajar tambahan, siswa dapat memperdalam pemahaman mereka dan meningkatkan kinerja akademik.

Kolaborasi dan Bantuan

Berikutnya, berkolaborasi dengan sesama siswa adalah sikap yang berharga dalam situasi jam kosong. Jika siswa lain juga menghadapi jam kosong, mereka dapat bekerja sama dalam kegiatan belajar seperti berdiskusi tentang materi pelajaran atau saling membantu dalam pemahaman topik tertentu. Kolaborasi semacam ini dapat memperluas pemahaman siswa melalui pertukaran ide dan sudut pandang yang berbeda.

Selain itu, mencari bantuan jika diperlukan juga sangat penting. Jika siswa memiliki pertanyaan atau kesulitan dengan materi pelajaran, mereka dapat memanfaatkan waktu jam kosong untuk mencari bantuan dari teman sekelas, guru pengganti, atau staf sekolah yang tersedia. Mengajukan pertanyaan dan meminta bantuan tidak hanya membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik, tetapi juga menunjukkan sikap keingintahuan dan ketekunan dalam belajar.

Belajar Mandiri dan Bertanggung Jawab

Belajar mandiri adalah sikap penting dalam mengoptimalkan jam kosong di sekolah. Siswa dapat mengambil inisiatif untuk belajar mandiri menggunakan sumber daya yang tersedia, seperti buku pelajaran, materi online, atau aplikasi belajar. Dengan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, siswa dapat mengembangkan keterampilan belajar mandiri yang penting untuk masa depan mereka.

Selain itu, sikap bertanggung jawab juga diperlukan dalam menghadapi jam kosong. Siswa harus menghormati aturan dan tata tertib sekolah, serta petunjuk yang diberikan oleh pihak sekolah selama jam kosong. Jika ada instruksi tertentu tentang bagaimana siswa harus menggunakan waktu tersebut, penting bagi mereka untuk mengikuti petunjuk tersebut dengan penuh tanggung jawab. Menghargai waktu dan sumber daya yang diberikan oleh sekolah adalah tindakan yang bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kematangan dalam belajar.

Pemanfaatan Waktu Istirahat

Selama jam kosong, siswa juga perlu mengambil waktu istirahat yang sehat. Menggunakan waktu ini untuk meregangkan otot, mengambil napas dalam-dalam, atau melakukan aktivitas relaksasi dapat membantu menyegarkan pikiran dan tubuh siswa. Istirahat yang tepat dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi saat jam pelajaran berikutnya. Penting bagi siswa untuk menjaga keseimbangan antara kerja keras dan istirahat yang diperlukan untuk kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Kesimpulan

Dalam menghadapi fenomena jam kosong di sekolah, sikap siswa memainkan peran penting dalam mengoptimalkan waktu yang tersedia. Dengan tetap tenang, menggunakan waktu secara produktif, berkolaborasi dengan sesama siswa, mencari bantuan jika diperlukan, belajar mandiri, dan mengambil waktu istirahat dengan bijak, siswa dapat mengubah jam kosong menjadi kesempatan belajar yang berharga. Dengan sikap yang produktif dan bertanggung jawab, siswa dapat meningkatkan pencapaian akademik mereka dan memperluas pemahaman mereka dalam lingkungan belajar yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun