"Kuliner adalah cara terbaik untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai budaya." - Grace Young
Belitung bukan hanya terkenal dengan keindahan pantainya yang mempesona dan lautnya yang indah, namun juga dengan ragam kuliner yang dimilikinya. Ada beragam makanan khas Belitung yang patut dicicipi, mulai dari makanan berat, minuman, hingga camilan yang dapat dibawa pulang ke rumah. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke sana, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba beberapa makanan khas Belitung tersebut. Anda dapat mengeksplorasi rasa dengan mencicipi makanan-makanan khas Melayu yang biasanya hanya dapat ditemukan di daerah ini. Makanan khas Belitung sangat beragam karena bahan-bahan masakan yang digunakan berbeda antara pulau Bangka dan pulau Belitung. Selain itu, pengaruh dari masyarakat lain, terutama Sumatera Selatan dan Tionghoa, juga turut memperkaya kuliner khas Belitung.
Gangan adalah salah satu hidangan khas dari daerah Laskar Pelangi. Jika belum pernah mencicipinya, maka kunjungan ke Belitung belum lengkap. Bagi orang Belitung yang berada di luar daerah, hidangan ini sangat penting dan ketika mereka kembali ke Belitung, pasti akan mencarinya. Gangan sendiri merupakan jenis sup ikan dengan kuah berwarna kuning, dengan rasa yang segar karena ditambahkan nanas sebagai bahan pelengkap. Pelengkapnya bervariasi, tergantung pada jenis ikan dan selera. Beberapa pilihan pelengkap yang umum digunakan adalah timun, daun kedondong, atau terung asam, tetapi nanas adalah yang paling umum digunakan. Gangan dapat dibuat dari berbagai jenis ikan, baik laut maupun air tawar. Beberapa jenis ikan laut yang populer untuk digunakan adalah ketarap, tenggiri, dan bulat. Bagian yang paling disukai oleh kebanyakan orang adalah kepala ikan. Biasanya, gangan disajikan dengan lalapan atau tumis genjer atau kangkung dan sambal belacan atau terasi.
Jika Anda berkunjung ke Pulau Belitung, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi salah satu hidangan khasnya yang sangat terkenal, yakni Lakse. Mi ini tidak hanya populer di kalangan warga setempat, tapi juga di kalangan pencinta mi di seluruh Indonesia. Sama seperti mi pada umumnya, Lakse juga terbuat dari bahan dasar tepung. Namun, berbeda dengan mi pada umumnya yang biasanya menggunakan tepung terigu, Lakse dibuat dengan campuran tepung beras dan tepung sagu. Kombinasi kedua tepung ini memberikan hasil yang unik dan menarik, yaitu mie putih bersih yang lembut dan kenyal. Untuk melengkapi cita rasa mie Lakse, kuah ikan dengan campuran santan kuning ditambahkan. Kuah ini memiliki rasa yang gurih dan nikmat, yang sangat cocok dengan mi yang kenyal. Selain itu, rempah-rempah seperti ketumbar, kemiri, bawang merah, dan kunyit juga ditambahkan untuk memberikan aroma dan rasa yang semakin kaya dan lezat. Lakse sangat cocok disajikan sebagai hidangan utama di saat makan siang atau malam. Selain itu, mi ini juga sangat mudah ditemukan di warung-warung makan di sekitar Pulau Belitung. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba mi khas Belitung yang satu ini saat Anda mengunjungi Pulau Belitung.
Begero adalah salah satu makanan khas daerah Belitung yang telah menjadi favorit dan cukup terkenal di Indonesia. Sebagai makanan yang dapat dijadikan pengganti nasi, begero memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang unik. Begero sebenarnya hampir sama dengan lakse, karena keduanya terbuat dari tepung beras dan sagu. Namun, perbedaan mendasar terletak pada bentuknya. Begero dibentuk seperti lontong, sedangkan lakse berbentuk mie besar.Â
Untuk membuat begero, adonan tepung beras dan sagu dicampur hingga merata dan kemudian dituangkan ke dalam wadah aluminium secara tipis. Setelah itu, adonan didiamkan hingga dingin, kemudian dipotong dan digulung berbentuk bulat. Salah satu ciri khas dari begero adalah kuahnya yang kental dan gurih. Kuah begero terbuat dari kari rebusan udang segar yang memberikan rasa yang sangat khas dan nikmat. Perbedaan lain antara begero dan lakse adalah pada bahan yang digunakan untuk membuat kuah. Begero biasanya disajikan dengan kuah kentalnya dan ditambahkan potongan udang segar, telur rebus, dan tauge sebagai pelengkap.Â
Makanan ini sering dijumpai di warung-warung kecil di Belitung dan sekitarnya. Begero juga sering dijadikan sebagai makanan yang dijual di pasar atau di jalan-jalan sebagai makanan ringan atau camilan. Keunikan dan kelezatan begero membuatnya menjadi salah satu makanan yang patut dicoba saat berkunjung ke Belitung. Selain itu, begero juga merupakan salah satu bukti keanekaragaman kuliner Indonesia yang patut kita lestarikan dan kenalkan kepada dunia.
Berbeda dengan mi dari daerah lain, mie Belitung memiliki ciri khas yang membuatnya begitu unik dan berbeda dari jenis mi lainnya. Salah satu ciri khas dari mie Belitung adalah kuahnya yang kental dengan rasa manis, gurih, dan asam yang segar di lidah.
Kuah mie Belitung terbuat dari bahan-bahan segar seperti bawang putih, jahe, bawang merah, merica, dan cabai yang dihaluskan. Setelah itu, kuah mie Belitung dibuat dengan memasak campuran bahan-bahan tersebut hingga mendidih. Kuah mie Belitung yang terbentuk sangatlah segar, dan ketika disajikan dengan kentang, tahu, udang, tauge, dan timun, cita rasa segar ini semakin terasa.
Tidak hanya segar, tekstur mie Belitung juga sangat khas dan unik. Mie yang digunakan adalah mie kuning biasa yang disebut lomie. Lomie adalah mie yang terbuat dari tepung terigu dan diproses dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan tekstur mie yang kenyal dan lebih tebal daripada mie biasa.
Mie Belitung cocok disantap kapan saja, baik untuk sarapan atau makan siang. Rasanya yang unik dan khas, serta kandungan nutrisinya yang cukup lengkap, menjadikan mie Belitung menjadi salah satu makanan yang patut dicoba ketika berkunjung ke daerah Bangka Belitung.
Sambal Lingkong, makanan khas Belitung yang begitu unik dan menyajikan cita rasa yang begitu istimewa. Makanan ini sangat populer sebagai oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke pulau Belitung. Dibuat dengan bahan dasar ikan, sambal lingkong memiliki bentuk dan tekstur yang mirip dengan abon, namun begitu kaya akan cita rasa rempah-rempah yang membuatnya semakin menggugah selera.Â
Untuk membuat sambal lingkong, terlebih dahulu berbagai jenis ikan seperti ikan hiu kecil, ikan parang, ikan tenggiri, atau ikan mayong dipilih untuk diolah. Kemudian, ikan-ikan tersebut dihaluskan setelah direbus atau dikukus. Setelah itu, dicampur dengan berbagai bumbu rempah seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan terasi untuk memberikan cita rasa yang khas.Â
Ketika dimasak, sambal lingkong mengeluarkan aroma yang begitu harum dan menggoda selera. Sambal ini bisa dihidangkan sebagai teman makan nasi hangat, atau bahkan bisa digunakan sebagai isian untuk lemper atau roti. Tak hanya itu, sambal lingkong juga bisa disajikan sebagai hidangan pembuka atau pelengkap dalam acara makan bersama keluarga.Â
Karena kelezatannya, sambal lingkong menjadi salah satu oleh-oleh yang sangat diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke pulau Belitung. Meskipun begitu, sambal lingkong bisa dijumpai di beberapa tempat di Indonesia, terutama di restoran-restoran khusus masakan laut. Dengan keunikan rasa dan bentuknya yang begitu spesial, sambal lingkong menjadi makanan yang sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke daerah asalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H