"Istiqomah dalam beribadah adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan ridha Allah, yang tak ternilai harganya bagi kehidupan kita."
Ramadhan baru saja berlalu. Banyak amalan yang telah dilakukan selama Ramadhan ini. Bahkan diantaranya ada amalan yang tidak atau jarang dilakukan diluar bulan Ramadhan, seperti sholat malam, tadarus, dan i'tikaf di masjid. Lantas mengapa sesuatu kebaikan yang sudah dimulai di bulan Ramadhan tahun ini tidak kita lanjutkan?
Memang disayangkan jika ada umat Muslim yang hanya melakukan ibadah di bulan Ramadhan dan kemudian kembali seperti sediakala setelahnya. Sebagai seorang Muslim, ibadah tidak hanya dilakukan selama satu bulan saja, tetapi harus dilakukan secara konsisten sepanjang tahun.
Sikap ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman atau kesadaran tentang pentingnya ibadah dan amalan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk terus meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka tentang ajaran Islam serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, penting juga untuk terus mengingatkan diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya menjaga ibadah dan amalan sehari-hari, dan bukan hanya selama bulan Ramadhan. Sehingga, kita bisa menjadikan ibadah selama bulan Ramadhan sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di masa yang akan datang.
Dalam Islam, ibadah dan amalan sehari-hari yang konsisten dan dilakukan dengan ikhlas merupakan hal yang sangat penting dan dianggap sebagai tanda keseriusan dalam beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk menjaga konsistensi dan kesungguhan dalam beribadah, dan tidak hanya berfokus pada bulan Ramadhan saja.
Istiqomah atau konsisten dengan apa yang telah dimulai selama Ramadhan merupakan sikap yang sangat ditekankan dalam Islam. Istiqomah juga merupakan tanda syukur kita atas rahmat Allah yang telah diberikan kepada kita, termasuk kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur dan berusaha untuk menjaga konsistensi dalam beribadah dan amalan kebaikan setelah Ramadhan berakhir.
Sebagai manusia, kita tentu saja tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Namun, bukan berarti kita harus menyerah dan tidak berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, "Janganlah engkau khawatir jika amalmu sedikit, yang menjadi masalah adalah ketika amalmu terputus."
Maka, bagaimana cara untuk tetap istiqomah dalam beribadah dan amalan kebaikan setelah ramadhan? Berikut adalah beberapa motivasi yang dapat membantu.Â
Pertama, cinta kepada Allah. Ketika kita mencintai Allah, maka kita akan senantiasa berusaha untuk mengikuti ajaran-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya, bahkan jika itu memerlukan usaha dan pengorbanan yang besar. Allah juga menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang mencintai-Nya dan istiqomah dalam beribadah.
Kedua, ingat tujuan hidup. Fokus pada tujuan hidup, yaitu mencapai ridha Allah SWT dan masuk surga, dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk tetap istiqomah dalam beribadah dan amalan kebaikan. Ingatlah bahwa hidup ini hanya sementara, dan kita akan dihisab atas segala amalan yang telah kita lakukan di dunia. Oleh karena itu, menjalankan ibadah wajib dan sunnah dengan konsisten merupakan investasi terbaik untuk kehidupan setelah kematian.
Ketiga, ingat akhirat. Mengingat akhirat dan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah kematian dapat memberikan motivasi bagi seseorang untuk beribadah dengan konsisten dan berusaha memperbaiki diri. Ingatlah bahwa segala yang kita lakukan di dunia akan berpengaruh pada kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu, jalani hidup dengan cara yang baik dan berusaha untuk senantiasa beribadah dengan konsisten.
Keempat, perkuat keyakinan. Memperteguh keyakinan dan mengingat janji Allah untuk memberikan pahala bagi mereka yang istiqomah dalam beribadah dan amalan kebaikan, dapat membantu seseorang untuk tetap istiqomah dan tidak tergoda oleh godaan-godaan duniawi. Keyakinan yang kuat akan memudahkan kita untuk menjalankan ibadah wajib dan sunnah dengan konsisten.
Kelima, perkuat komitmen. Membuat komitmen dan berusaha untuk mengikuti jadwal atau rencana dalam beribadah dan amalan kebaikan dapat membantu seseorang untuk tetap istiqomah. Buatlah jadwal atau rencana kegiatan harian atau mingguan yang mencakup berbagai jenis ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, berdoa, bersedekah, dan lain sebagainya. Kemudian, patuhi jadwal atau rencana tersebut dengan tekun dan konsisten.
Keenam, jangan lupa berdoa. Berdoa merupakan senjata ampuh dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah. Memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah, serta memohon ampunan atas kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan, dapat membantu seseorang untuk tetap istiqomah.
Ketujuh, jangan lupakan manfaat ibadah. Menjaga keistiqomahan dalam beribadah juga dapat dibantu dengan mengingat manfaat yang didapatkan dari beribadah. Ibadah wajib dan sunnah tidak hanya membawa pahala di akhirat, namun juga memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia. Contohnya, shalat membantu kita untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, membaca Al-Quran membantu memperbaiki akhlak dan menenangkan hati, serta bersedekah membantu orang lain dan meningkatkan rasa empati.
Kedelapan, cari teman beribadah. Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki tujuan yang sama dalam menjaga keistiqomahan dalam beribadah dapat membantu seseorang untuk tetap konsisten. Dalam kelompok tersebut, kita dapat saling mengingatkan dan memotivasi satu sama lain untuk menjalankan ibadah wajib dan sunnah dengan konsisten. Selain itu, bergabung dengan kelompok juga dapat memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman dalam beribadah.
Kesembilan, evaluasi diri. Melakukan evaluasi diri secara rutin dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri dan tetap istiqomah dalam beribadah. Evaluasi diri dapat dilakukan dengan cara memeriksa kembali jadwal atau rencana kegiatan yang telah dibuat, mengevaluasi kualitas ibadah yang telah dilakukan, serta memperbaiki diri dari kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan.
Kesepuluh, jangan berhenti mencoba. Terakhir, jangan pernah berhenti mencoba untuk tetap istiqomah dalam beribadah. Meskipun ada kesulitan atau kegagalan dalam menjaga keistiqomahan, jangan berhenti untuk berusaha dan memperbaiki diri. Ingatlah bahwa Allah senantiasa memberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri, dan selama masih hidup, kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjaga keistiqomahan dalam beribadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H