Selain itu, dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mempertimbangkan gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah cara siswa memproses dan memahami informasi yang diberikan dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian, terdapat tiga gaya belajar utama, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.Â
Siswa visual lebih mudah memahami informasi dengan melihat gambar atau diagram, siswa auditori lebih mudah memahami informasi dengan mendengarkan dan berbicara, sementara siswa kinestetik lebih mudah memahami informasi dengan melakukan dan mengalami secara langsung.
Untuk memahami gaya belajar siswa, guru dapat menggunakan teknik observasi, tes gaya belajar, serta wawancara dengan siswa dan orangtua.Â
Setelah memahami gaya belajar siswa, guru dapat menggunakan berbagai teknik pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, seperti penggunaan gambar dan diagram untuk siswa visual, penyampaian materi secara lisan dan diskusi untuk siswa auditori, serta penggunaan permainan atau eksperimen untuk siswa kinestetik.
Pada tahap selanjutnya, guru dapat memberikan berbagai pilihan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan gaya belajar mereka. Pilihan ini dapat berupa cara pembelajaran, materi yang dipelajari, atau cara menyelesaikan tugas.Â
Misalnya, siswa visual dapat diberikan tugas untuk membuat poster atau presentasi, sementara siswa auditori dapat diberikan tugas untuk membuat rekaman suara atau pidato, dan siswa kinestetik dapat diberikan tugas untuk membuat model atau melakukan eksperimen.
Selain itu, dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru juga harus memperhatikan minat dan kebutuhan siswa. Minat siswa memainkan peran penting dalam motivasi belajar mereka. Oleh karena itu, guru harus mencoba untuk mengetahui minat siswa dan mencari cara untuk mengaitkannya dengan materi yang dipelajari.Â
Misalnya, jika siswa memiliki minat dalam musik, guru dapat mengajarkan materi pelajaran dengan cara menyanyikan lagu atau membuat lagu berdasarkan materi tersebut.
Selain minat, kebutuhan siswa juga harus dipertimbangkan. Ada siswa yang memerlukan dukungan khusus, seperti siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus atau siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memastikan bahwa mereka memperoleh dukungan yang diperlukan, seperti penggunaan teknologi pendidikan, bimbingan ekstra, atau bantuan dari spesialis pendidikan.
Namun, pembelajaran berdiferensiasi juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah mempersiapkan dan mengelola kelas yang heterogen. Guru harus memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memahami perbedaan individu siswa dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai.Â
Selain itu, guru juga harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk merencanakan pembelajaran yang diferensiasi dan memantau kemajuan belajar siswa.