"Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah tentang memberikan pilihan yang sama pada setiap siswa. Namun, tentang memberikan kesempatan yang sama untuk setiap siswa untuk meraih kesuksesan dalam proses pembelajaran."Â - Tomlinson
Setiap siswa memiliki keunikannya masing-masing. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda, kemampuan akademik yang berbeda, dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, tidaklah adil untuk menganggap semua siswa akan memiliki tingkat keberhasilan yang sama dalam proses belajar mengajar. Konsep pembelajaran berdiferensiasi menjadi solusi bagi masalah tersebut.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi pembelajaran yang didesain untuk mengakomodasi keanekaragaman siswa. Pendekatan ini mempertimbangkan perbedaan individu siswa, seperti kemampuan akademik, gaya belajar, minat, serta latar belakang sosial dan budaya.Â
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memahami dan memenuhi kebutuhan belajar siswa secara individual, sehingga memungkinkan siswa untuk mencapai potensi maksimalnya.
Salah satu prinsip pembelajaran berdiferensiasi adalah mengakui keberagaman siswa. Dalam kelas yang heterogen, guru perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda.Â
Oleh karena itu, guru harus berusaha untuk memahami setiap siswa secara individu dan membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Sebagai contoh, dalam kelas yang heterogen, beberapa siswa mungkin memerlukan bimbingan ekstra, sementara yang lain dapat menyelesaikan tugas lebih cepat.Â
Dalam situasi seperti ini, guru dapat menggunakan teknik pengelompokan fleksibel. Teknik ini memungkinkan guru untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademik mereka, sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang lebih baik dapat membantu siswa yang membutuhkan bantuan ekstra.Â
Selain itu, teknik ini memungkinkan guru untuk membagi siswa ke dalam kelompok yang berbeda-beda untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan kemampuan akademik mereka.