Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Berdiferensiasi, Menghargai Keanekaragaman Siswa

16 April 2023   11:12 Diperbarui: 2 Mei 2023   18:21 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka kriteria ketuntasan minimal (KKM) (DOK. TANOTO FOUNDATION via kompas.com)

"Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah tentang memberikan pilihan yang sama pada setiap siswa. Namun, tentang memberikan kesempatan yang sama untuk setiap siswa untuk meraih kesuksesan dalam proses pembelajaran." - Tomlinson

Setiap siswa memiliki keunikannya masing-masing. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda, kemampuan akademik yang berbeda, dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, tidaklah adil untuk menganggap semua siswa akan memiliki tingkat keberhasilan yang sama dalam proses belajar mengajar. Konsep pembelajaran berdiferensiasi menjadi solusi bagi masalah tersebut.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi pembelajaran yang didesain untuk mengakomodasi keanekaragaman siswa. Pendekatan ini mempertimbangkan perbedaan individu siswa, seperti kemampuan akademik, gaya belajar, minat, serta latar belakang sosial dan budaya. 

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru memahami dan memenuhi kebutuhan belajar siswa secara individual, sehingga memungkinkan siswa untuk mencapai potensi maksimalnya.

Ilustrasi siswa dengan gaya belajar dan minatnya. Sumber foto: stock foto Canva 
Ilustrasi siswa dengan gaya belajar dan minatnya. Sumber foto: stock foto Canva 

Salah satu prinsip pembelajaran berdiferensiasi adalah mengakui keberagaman siswa. Dalam kelas yang heterogen, guru perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. 

Oleh karena itu, guru harus berusaha untuk memahami setiap siswa secara individu dan membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Sebagai contoh, dalam kelas yang heterogen, beberapa siswa mungkin memerlukan bimbingan ekstra, sementara yang lain dapat menyelesaikan tugas lebih cepat. 

Dalam situasi seperti ini, guru dapat menggunakan teknik pengelompokan fleksibel. Teknik ini memungkinkan guru untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademik mereka, sehingga siswa yang memiliki kemampuan yang lebih baik dapat membantu siswa yang membutuhkan bantuan ekstra. 

Selain itu, teknik ini memungkinkan guru untuk membagi siswa ke dalam kelompok yang berbeda-beda untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan kemampuan akademik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun