Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asesmen Pembelajaran: Ketika Guru (Bukan) Jadi Hakim, Siswa (Bukan) Jadi Terdakwa

15 April 2023   10:51 Diperbarui: 18 April 2023   09:06 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain grafis assessment. Sumber foto: stock foto Canva 

"Asesmen yang baik memberikan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga guru dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka." - Dylan Wiliam

Evaluasi pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan pencapaian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Asesmen, baik formatif maupun sumatif, adalah salah satu bentuk evaluasi yang paling sering digunakan oleh guru.

Asesmen formatif merupakan proses evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Tujuan utama dari asesmen formatif adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam memahami materi dan keterampilan yang diajarkan. 

Dengan adanya asesmen formatif, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang telah diajarkan. Guru dapat memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Selain itu, asesmen formatif juga membantu guru dalam mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran yang digunakan.

Sementara itu, asesmen sumatif merupakan proses evaluasi yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran. Tujuan utama dari asesmen sumatif adalah untuk menentukan pencapaian keseluruhan siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini, asesmen sumatif digunakan sebagai evaluasi akhir untuk menentukan kelulusan atau promosi siswa.

Desain grafis assessment. Sumber foto: stock foto Canva 
Desain grafis assessment. Sumber foto: stock foto Canva 

Baik asesmen formatif maupun sumatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari asesmen formatif adalah bahwa ini memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Selain itu, asesmen formatif juga membantu guru dalam mengevaluasi dan memperbaiki metode pengajaran yang digunakan. Namun, kelemahan dari asesmen formatif adalah bahwa ini memerlukan waktu dan tenaga untuk dilakukan secara teratur.

Kelebihan dari asesmen sumatif adalah bahwa ini memberikan gambaran tentang pencapaian keseluruhan siswa dan dapat digunakan untuk menentukan kelulusan atau promosi siswa. Namun, kelemahan dari asesmen sumatif adalah bahwa ini hanya memberikan umpan balik setelah suatu periode pembelajaran selesai dan tidak memberikan informasi tentang kemajuan siswa selama proses pembelajaran.

Oleh karena itu, sebagai guru, sangat penting untuk memahami perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif, serta kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat memilih jenis asesmen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran siswa. Namun, sebagai opini saya, kedua jenis asesmen ini harus digunakan secara seimbang dalam evaluasi pembelajaran.

Asesmen formatif harus dilakukan secara teratur selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Dengan adanya asesmen formatif, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi dan keterampilan yang diajarkan dan dapat memperbaiki metode pengajaran yang digunakan.

Di sisi lain, asesmen sumatif harus digunakan pada akhir suatu periode pembelajaran untuk menentukan pencapaian keseluruhan siswa. Dalam hal ini, asesmen sumatif dapat memberikan gambaran tentang pencapaian siswa secara keseluruhan dan dapat digunakan untuk menentukan kelulusan atau promosi siswa. Namun, asesmen sumatif tidak memberikan informasi tentang kemajuan siswa selama proses pembelajaran.

Dalam penggunaannya, kedua jenis asesmen ini dapat saling melengkapi untuk memberikan evaluasi pembelajaran yang lebih lengkap dan akurat. Asesmen formatif dapat digunakan untuk memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa dan membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Sementara itu, asesmen sumatif dapat digunakan sebagai evaluasi akhir untuk menentukan pencapaian keseluruhan siswa.

Dalam konteks pembelajaran yang efektif, asesmen formatif dan sumatif bukanlah hanya tentang memberikan nilai atau angka pada siswa. Evaluasi pembelajaran seharusnya juga mencakup aspek pembelajaran lainnya, seperti keterampilan sosial, sikap, dan nilai-nilai moral. Oleh karena itu, guru harus menggunakan asesmen secara bijak dan mempertimbangkan semua aspek pembelajaran saat memberikan evaluasi.

Selain itu, sebagai guru, juga penting untuk melibatkan siswa dalam proses evaluasi pembelajaran. Siswa harus diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan umpan balik tentang pengalaman mereka selama proses pembelajaran. Dengan melibatkan siswa dalam evaluasi, guru dapat memahami perspektif siswa tentang pengalaman belajar mereka dan dapat memperbaiki metode pengajaran yang digunakan.

Dalam kesimpulannya, asesmen formatif dan sumatif adalah dua jenis asesmen yang penting dalam evaluasi pembelajaran. Kedua jenis asesmen ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan harus digunakan secara seimbang untuk memberikan evaluasi pembelajaran yang lengkap dan akurat. Sebagai guru, penting untuk memahami perbedaan antara asesmen formatif dan sumatif, serta kelebihan dan kekurangannya, dan menggunakan jenis asesmen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran siswa.

Evaluasi pembelajaran yang efektif bukan hanya tentang memberikan nilai atau angka pada siswa, tetapi juga mencakup aspek pembelajaran lainnya, seperti keterampilan sosial, sikap, dan nilai-nilai moral. Oleh karena itu, guru harus menggunakan asesmen secara bijak dan melibatkan siswa dalam proses evaluasi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun