Namun, tidak semua orang tua memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengajari anak mereka mengelola uang dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa lembaga yang dapat membantu memberikan edukasi keuangan kepada anak-anak, seperti lembaga keuangan dan juga sekolah.
Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada tahun 2019 terdapat sekitar 30,2 juta anak di Indonesia yang belum mendapatkan edukasi keuangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, termasuk memberikan edukasi keuangan sejak dini melalui program sekolah dan juga program pendidikan melalui media sosial.
Selain itu, lembaga keuangan seperti Bank Mandiri juga memiliki program edukasi keuangan untuk anak-anak dan remaja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai pengelolaan uang. Program ini diharapkan dapat membantu anak-anak untuk memahami pentingnya mengelola uang sejak dini dan mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi yang lebih mandiri dan bijaksana dalam mengelola keuangan.
Namun, upaya meningkatkan literasi keuangan sejak dini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga keuangan saja. Orang tua juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi keuangan kepada anak-anak mereka. Dengan memberikan pendidikan mengenai pengelolaan keuangan sejak dini, diharapkan anak-anak dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik.
Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, dibutuhkan upaya yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, sekolah, dan juga orang tua. Dengan meningkatkan literasi keuangan sejak dini, diharapkan anak-anak dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang lebih baik dan menjadi generasi yang lebih mandiri dan bijaksana dalam menge
lola keuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H