Melansir dari situs Mangaplus (Situs resmi manga dari Shueisha), manga Spy X Family menempati posisi 3 dari 10 yang paling banyak dilihat). Posisi tersebut mampu bersaing dengan manga My Hero Academia, Jujutsu Kaisen dan Black Clover.
Untuk segi penjualan versi cetak juga terbilang tinggi, melansir dari Comicbook.com, manga besutan Tatsuya Endo sukses mencetak lebih dari 15 juta kopi pada periode 2022. Dan akan terus bertambah selama penayangan anime masih berlangsung.
4. Latar belakang rumit, namun disajikan menarikÂ
Bisa dibilang cerita dari Spy X Family ini begitu unik dan berbeda dari anime umumnya. Konsep mata-mata yang ditugaskan untuk menjaga perdamaian kedua belah negara sebenarnya bukan cerita biasa. Kisah tersebut sekilas mirip dengan kisah asli dari negara Jerman bagian barat dan timur.
Loid Forger dihadapi situasi bimbang, pertama yaitu bagaimana caranya bisa mengawasi musuhnya dengan cara mengandalkan Anya di Akademi Eden. Kedua menjadi figur Bapak rumah tangga dan menutupi identitasnya sebagai mata mata.
Untuk mengandalkan Anya juga sulit bagi Loid. Pasalnya, separuh hidupnya ia dedikasikan sebagai agen rahasia. Singkatnya, ia tidak memiliki ilmu parenting sebelumnya.Â
Sebagai anak umur 6 tahun, Anya Forger dihadapi realitas yang aneh, satu sisi ia harus membantu sang ayah untuk mengawasi keluarga Desmond, dan hidup sekeluarga dengan agen rahasia serta pembunuh bayaran. Meski terlihat aneh, Anya sangat menikmati drama dari profesi asli kedua orang tuanya.
Loid juga harus berperan layaknya suami dari Yor, demi menjaga citranya di lingkungan pekerjaan, sekaligus menghilangkan kekhawatiran adik dari Yor (Yuri) yang merasa sedih karena sang kakak tak kunjung menikah.
Fakta bahwa Yuri bekerja untuk kepolisian Ostania juga mengancam identitas Loid. mengingat polisi Ostania memiliki tugas untuk memberantas mata-mata yang mengancam keamanan negaranya.
