Mohon tunggu...
SYAHRANI WAHYU DEWI
SYAHRANI WAHYU DEWI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Negeri Semarang

suka masak dan make up

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Stunting, Mahasiswa UNNES GIAT 9 Demonstrasikan Pembuatan Nugget Nasi

7 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 7 Agustus 2024   13:01 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Di Indonesia, prevalensi stunting pada tahun 2022 mencapai 31,8 persen, tetapi telah menurun menjadi 21,6 persen pada tahun 2022. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah menargetkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia hingga 14 persen pada tahun 2024 melalui strategi tangani stunting yang terintegrasi. Upaya pencegahan stunting meliputi edukasi tentang pola makan seimbang dan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak dan ibu hamil.

Pada hari Jumat (26/07/2024) UNNES GIAT 9 di Desa Ngabeyan, Klaten, memberikan demonstrasi pembuatan nugget nasi yang dilaksanakan di Balai Desa Ngabeyan Kabupaten Klaten dengan sasaran utama yaitu Kader Kesehatan, yang  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga setempat dalam membuat nugget nasi sebagai sumber gizi yang seimbang dan praktis. 

Demonstrasi Pembuatan Nugget Nasi oleh Mahasiswa UNNES GIAT 9 (Dokumentasi Pribadi)
Demonstrasi Pembuatan Nugget Nasi oleh Mahasiswa UNNES GIAT 9 (Dokumentasi Pribadi)

Selain memberikan demonstrasi, mahasiswa UNNES GIAT 9 juga membagikan nugget nasi yang telah diolah kepada para Kader Kesehatan. "Nugget nasinya enak dan patut dicoba", ujar Ibu Marsih

Pembagian Pamflet dan Nugget Nasi (Dokumentasi Pribadi)
Pembagian Pamflet dan Nugget Nasi (Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan ini juga mendapatkan  antusiasme yang tinggi dari Ibu-ibu Kader Kesehatan. "Acaranya sangat kreatif, membuat inovasi makanan baru, bisa untuk anak-anak yang sulit makan nasi," ujar Ibu Sri Lestari, salah satu Kader Kesehatan di Desa Ngabeyan"

Nugget nasi sendiri dapat dijadikan sebagai alternatif makanan bagi anak yang sulit makan, karena nugget nasi sendiri mengandung nasi, daging ayam, dan sayuran, yang dapat membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan ibu hamil, sehingga membantu mencegah stunting.

"Nugget nasi juga dapat dijadikan sebagai cemilan yang sehat dan cocok untuk anak-anak yang sulit makan nasi. Rasanya yang enak dan teksturnya yang krispi membuat nugget nasi menjadi pilihan yang baik untuk anak-anak," ujar Syahrani, salah satu mahasiswa UNNES GIAT 9.

Dari kegiatan ini, mahasiswa UNNES GIAT berharap dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan warga dalam membuat nugget nasi sebagai alternatif makanan untuk ibu hamil dan anak-anak yang sulit makan nasi, sehingga dapat membantu menekan angka stunting di Desa Ngabeyan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun