Sementara itu yang tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat, penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi dan interviu (wawancara).
Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses memperoleh informasi yang dikelompokkan dari berbagai sumber baik berupa data, keterangan, analisa, maupun uraian mengenai penilaian proses belajar peserta didik, yang dikategorikan ke dalam dua kelompok besar yaitu asesmen tradisional (tes) dan asesmen alternatif (non-tes).
Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Tes merupakan salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan prestasi mereka yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan (Safithry, 2018 : 3).
Tes merupakan salah satu upaya pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan prestasi mereka yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan (Calongesi, 1995). Tes terdiri atas sejumlah soal yang harus dikerjakan siswa. Setiap soal dalam tes menghadapkan siswa pada suatu tugas dan menyediakan kondisi bagi siswa untuk menanggapi tugas atau soal tersebut.
Tes menurut Arikunto dan Jabar (2004) merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian yang berkaitan dengan sejumlah soal atau tugas untuk memberi kesempatan peserta didik dalam memeperlihatkan prestasi yang berkaitan dengan aspek tertentu.
Setelah mengetahui beberapa penjelasan mengenai asesmen dan tes kita bisa mengetahui perbedaan dari asesmen dan tes dalam evaluasi pembelajaran, kita sebagai pendidik harus bisa menyeimbangkan dan memahami dua hal tersebut. Agar peserta didik dapat mengetahui tujuan dari pembelajaran yang baik dan benar pada pendidikan anak usia dini.
Asesmen dan tes merupakan dua proses yang berkesinambungan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Karena dalam melakukan asesmen dibutuhkan tes sebagai alat ukur pencapaian perkembangan anak usia dini. Keberhasilan seorang siswa atau peserta didik dapat dilihat dari kualitas didikan seorang guru atau pendidik dalam membimbing, membina, serta memperhatikan perkembangan peserta didiknya.
Terimakasih dan semoga bermanfaat untuk para pembaca :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H