Setelah diteliti lebih jauh, zat gizi yang dikonsumsi oleh para partisipan yang berperan dalam penurunan risiko penyakit ini adalah 300 mg kalsium atau setara dengan segelas susu. Di dalam tubuh kita, kalsium dapat mengikat asam empedu yang sitotoksik dan asam lemak yang dapat menyebabkan luka pada dinding usus besar dan mencegah terjadinya mutasi sel yang dapat membelah diri secara tidak terkendali.Â
Kendati demikian, hasil yang serupa juga terlihat pada partisipan yang mengonsumsi makanan bergizi lainnya yang juga mengandung kalsium, seperti sereal, yogurt, dan buah-buahan. Sumber kalsium lainnya juga dapat diperoleh dari ikan teri, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa diet tinggi kalsium memiliki peran dalam menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
Jadi, tidak perlu khawatir jika dalam satu porsi makan kita sehari-hari tidak mengandung susu. Selama porsi makanan yang didapat sesuai dengan pedoman gizi seimbang, maka asupan gizi kita sudah terpenuhi dan terhindar dari bahaya penyakit-penyakit akibat ketidakseimbangan gizi lainnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI