Pendidikan sebagai Investasi
      Dalam menyikapi struktur kemiskinan di masyarakat, pemerintah membuat banyak kebijakan sebagai upaya pembangunan sumber daya manusia dan bentuk penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kebijakan tersebut diberikan dalam bentuk dana pendidikan dan dana sosial, sehingga anak-anak dari kalangan bawah akan teralihkan pada pemikiran untuk mandiri terhadap ekonomi dan mampu menuntaskan pendidikannya dengan baik. Bahkan dalam upaya menurunkan kemiskinan, UNESCO membuat gagasan pembangunan berkelanjutan dengan salah satu konsepnya ada pada pendidikan seumur hidup atau life long learning.
      Konsep pembangunan berkelanjutan ini berorientasi ada pendidikan sebagai bentuk investasi sosial di masyarakat. Giddens berpendapat, investasi sosial dapat mengubah pola serta kultur sosial dalam masyarakat. Konsep investasi melalui sumber daya manusia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan agar setiap individu dapat berkontribusi menciptakan kesejahteraannya. Bentuk investasi ini berupa program peningkatan keterampilan, riset, teknologi, pemeliharaan anak-anak dan komunitas sebagai upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Perubahan sosial dalam bentuk investasi sosial akan mampu menggerakkan struktur di masyarakat (Zainal, dkk, 2014).
      Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan ini, diharapkan akan berujung pada kesadaran yang mendorong individu bertindak untuk mengubah keadaan. Tindakan tersebut kemudian direfleksikan dan dilakukan secara terus-menerus ke generasi selanjutnya. Sehingga anak-anak bisa terus mendapatkan pendidikan untuk menjamin kehidupan dan peningkatan kehidupan bagi keluarga dan anak-anak itu sendiri di masa mendatang.
Penutup
      Belenggu kemiskinan menjadi salah satu tantangan pendidikan dalam upaya mengentas kemiskinan tersebut. Giddens menganggap kemiskinan itu ada karena struktur dari tindakan sosial yang terus-menerus dilakukan tanpa adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Sehingga antara pendidikan dan kemiskinan menjadi sebuah persoalan yang tiada ujungnya seperti lingkaran setan. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat memberikan pembelajaran di masyarakat dalam bentuk apa pun sebagai investasi sosial, sehingga muncul kesadaran akan pentingnya pendidikan itu sendiri. Individu yang mendapat pendidikan dan memahami pentingnya pendidikan akan melakukan tindakan sosial itu kepada generasi selanjutnya untuk menjamin kehidupan keluarganya di masa depan.
Daftar Pustaka
Buku
Sari, dkk, D. R. (2021). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Labpendsos UNJ.
Umer, Muhammad. (1995). Islam dan Tantangan Ekonomi. Depok: Gema Insani. https://books.google.co.id/books?id=rhjIRzJvwpgC&pg=PA150&dq=teori+nurkse+lingkaran+setan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZvenr55HuAhWFXSsKHX-wDmIQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=teori%20nurkse%20lingkaran%20setan&f=false. Diakses tanggal 20 Desember 2021.
Zainal, dkk, V. R. (2014). The Economic of Education. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. https://www.google.co.id/books/edition/The_Economics_of_Education_Mengelola_Pen/QxtQDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pendidikan+menurut+giddens&pg=PA96&printsec=frontcover. Diakses tanggal 23 Desember 2021.