Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan-Jangan Saya Sendiri Pelakunya

29 November 2023   05:46 Diperbarui: 29 November 2023   05:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergembiralah dengan kebahagiaan orang lain.

Teman kita sukses, kita turut senang.

Teman kita naik jabatan, kita juga senang.

Teman kita dapat nikmat berlipat, kita pun ikut senang.

"Apakah ada orang yang tidak suka ketika orang lain berhasil?"

Banyak...Sangat banyak. Tidak semua orang suka dengan keberhasilan kita, tidak semua orang senang dengan pencapaian kita.

Hasad bisa menyerang kapan saja, baik orang itu berada di atas ataupun saat dia terpuruk.

Ketika ia terpuruk, tertanam kebencian agar orang yang dibencinya itu jatuh, bangkrut, gagal. Ketika berada 'di atas', ia tidak puas dengan keterpurukan orang lain. Pengennya orang tersebut lebih terpuruk lagi.

Siapa yang bisa terkena hasad? Semua orang!

Jangan-jangan Saya sendiri pelakunya. Mari sama-sama introspeksi, apakah di dalam hati kita sudah terkena hasad? Apakah kita saat ini membenci kebahagiaan orang lain dan ingin agar kebahagiaan itu dicabut? Naudzubillah.

Hasad atau dengki adalah penyakit hati dan termasuk dosa besar. Hasad adalah suatu kondisi ketika kita tidak suka dengan nikmat orang lain, yang lebih parah, kita ingin agar nikmat tersebut dicabut dari orang tersebut.

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.... (QS. An Nisa : 32).

Dalam tafsir terbitan Kemenag disebutkan bahwa karunia Allah (yang bisa terkena hasad) berupa kecerdasan, kemuliaan, nama baik, pangkat, jabatan maupun harta.

"Dengki itu dapat memakan (menghabiskan) kebaikan, sebagaimana api melahap kayu bakar.: (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

"Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memutskan tali persaudaraan, dan jangan saling membenci, dan jangan pula saling berseteru... (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbaik sangkalah kita kepada Allah, yakin dengan ketentuan-Nya.

Berlapangdadalah dengan pemberian Allah, baik pemberian yang Allah titipkan kepada kita maupun pemberian Allah yang dititipkan kepada orang lain.

Pesan guru Saya, disaat hati kita mulai goyah, perbanyaklah membaca Surah Al-Falaq.

Semoga kita dijauhkan dari penyakit dengki alias hasad ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun