Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belum Bahagia? Mungkin Penyebabnya Ini

8 Juni 2023   12:24 Diperbarui: 8 Juni 2023   13:18 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringkali kita terjebak, menebak-nebak dan berprasangka buruk, atau mengira-ngira sesuatu yang akan terjadi, seolah-olah kitalah yang menentukan segalanya.

Kalau lewat, terbersit, itu tidaklah mengapa tapi kalau sampai membuat kita uring-uringan, ini yang merugikan buat kita dan berdampak buruk pada kesehatan fisik serta mental kita.
 
Perilaku memikirkan secara berlebihan disebut overthinking. Hal ini dipicu oleh rasa khawatir yang mendalam, lama-lama menjadi ketakutan, hingga berujung pada depresi. Penyebabnya bisa dari hal-hal sepele, trauma masa lalu, kehidupan sehari-hari, dll.

Segera lupakan terhadap hal-hal yang bersifat sepele, misalnya teman kita tidak menyapa kita ketika berpapasan. Mungkin saja saat itu dia tidak fokus matanya ke kita, atau sedang terburu-buru, dll.

Ketika menasehati atau memberi saran ke teman misalnya, belum tentu dia mau menurutinya.

"Tapi wajahnya masam Pak."

Gapapa, Itu haknya dia, wong itu wajahnya dia koq. Jangan sampai kita baper memikirkannya berlama-lama dan jangan pula ikut-ikutan memasang wajah masam hehehe.  

Kalau ada hal-hal yang berat kemudian sudah terselesaikan, berilah batasan waktu untuk melupakannya. Jangan habiskan waktu dan energi kita untuk mengungkit-ungkit kembali di memori kita.

Tentu ini tidak mudah, namun harus kita latih dengan membiasakan berfikiran positif dan menyadari bahwa segala hal yang terjadi adalah atas ijin-Nya. Tugas kita hanya berupaya melakukan hal yang terbaik dengan niat dan cara yang benar. Itu saja.

Setiap kita berhak bahagia.

Setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun