Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa yang Seharusnya Dirubah?

22 September 2022   07:37 Diperbarui: 22 September 2022   08:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Seandainya dia lebih rajin."

"Seandainya dia mau mendengarkan kata-kata Saya."

"Kenapa seperti itu. Mestinya khan seperti yang Saya contohkan kemaren."

"Coba kalau dia begini, pasti nggak bakalan terjadi yang begitu."

"Padahal sudah Saya ingatkan berkali-kali."

Pernah berharap ingin merubah orang lain? Sah-sah saja itu kita lakukan. Khan niatnya bagus.

Namun perlu kita ingat bahwa yang bisa merubahnya adalah dirinya sendiri.

Apa yang bisa kita lakukan? Hanya 3 hal.

Pertama, mengajak.
Kedua, mencontohkan.
Ketiga, mendo'akan.

Apakah akhirnya ia mau berubah ataupun tidak, itu kewenangan Allah saja.

Kuncinya, jangan terlalu berharap kepada manusia. Semakin berharap, semakin sakit hati.

Niat kita bagus, namun jangan mengambil haknya Allah. Dialah yang mengatur semuanya. Suka-suka Allah dong.

Terkadang kita egois. Pengen merubah orang lain, padahal merubah diri sendiri saja nggak sanggup.

Bukankah kata Allah : "Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah diri mereka sediri." (QS. Ar-Ra'd : 11).

Ini yang sering kita lupakan. Ingin merubah orang lain, ingin merubah keadaan, sementara diri sendiri tidak pernah mau kita rubah.

Kita tahu kekurangan kita, tapi tidak berusaha memperbaikinya.

Kita tahu potensi kita, tapi tidak berusaha mengoptimalkannya.

Kita tahu sholat sering telat, tapi tidak berusaha tepat waktu.

Kita tahu nilai gaji kita, tapi tidak berusaha mencari tambahan penghasilan.

Saran Saya, daripada terlalu berharap bisa merubah orang lain, mending kita memperbaiki, introspeksi diri kita sendiri sebagai bahan untuk kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun