Saya dulu pernah juga mengalami hal ini. Pengen banget bisnis tapi bingung mau nawarin ke siapa.
Teman Saya sedikit. Paling teman-teman waktu sekolah dulu. Itupun hanya beberapa yang ada kontaknya. Sekitaran komplek? Hanya sebatas tetangga. Lingkungan berikutnya adalah rekan kantor. Jumlahnya sih banyak tapi berapa orang yang akrab? Tidak banyak.
Dulu, kontak di wa, hanya 200-an.
Teman di fb, banyak tapi nggak dikenal.
Follower di ig, juga sama. Banyak tapi nggak dikenal.
Beruntung punya mentor, jadi ada yg ajarin.
"Ga punya teman, tapi mau berteman. Itu bisa jadi salah satu modal yang bagus banget," Kata beliau.
Kita hidup untuk mencari solusi, bukan meratapi kekurangan diri.
Siapa sih yang awalnya punya banyak teman? Boleh jadi orang tua kita punya banyak relasi. Namun kalau kitanya tertutup. Tidak mau bergaul menjalin pertemanan, maka tetap saja teman-teman kita sedikit.
Tiap orang awalnya ga punya teman. Hanya saja, ada yg cepat, sedang dan lambat ketika menerima pertemanan.
Carilah orang-orang baru, teman-teman baru. Disamping silaturrahim, berteman juga baik untuk kesehatan lho. Kita akan menemukan karakter baru, lingkungan baru, pengalaman baru.
"Nggak enak kalau nawarin Pak. Kayak memanfaatkan orang lain."
Nah ini yang keliru.
Diluar sana, orang yang jualannya nggak bermanfaat, nggak halal saja, terang-terangan menawarkan.
Kalau yg kita tawarkan itu bagus, legal, halal, bermanfaat, justru harus jor-joran menawarkan. Jadi solusi buat orang lain khan!? Kenapa malah nggak enak?
Siap berteman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H