Mulai beli bahan, memproduksi, mengemas, menjual, mengelola keuangan, semuanya dilakukan seorang diri. Sedangkan pengusaha, ia akan mendelegasikan sebagian perannya kepada orang lain (membangun sebuah tim kerja).
Pedagang hanya berfokus dari selisih harga. Cost yang lebih rendah kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan pengusaha, lebih jauh dari itu. Keuntungan pun bisa saja tidak terjadi saat itu juga, karena itulah maka resiko pengusaha lebih besar daripada pedagang.
Visi pedagang adalah dagangannya bisa terjual ke eceran, keuntungannya buat keperluan sehari-hari. Pengusaha, memikirkan dan mengeksekusi bisnis dengan menjual lebih jauh dan lebih banyak (berkembang) untuk jangka panjang.
Ketika kita memilih berbisnis, tentu kita berharap bisnis kita akan berumur panjang bahkan bisa diwariskan dan membawa kebermanfaatan yang besar bagi banyak orang. Ini tentu saja sebuah perjalanan yang jauh dan waktu yang lama. Tidak bisa jalan sendirian.
Saran Saya, jadilah pengusaha, jangan jadi pedagang terus-menerus. Jadilah superteam, bukan superman.
Seseorang bisa berjalan secepat-cepatnya, namun Ia tidak akan sanggup berjalan sejauh-jauhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H