5. Dieng, Wonosobo
Nah ini yang paling digemari oleh para pendaki karena kesejukannya dan suhunya seperti dieropa disana. Dieng yang dekat dengan Gunung Prau dan Sindoro yang kokoh pada langit-langit jawa tengah yang berjajar lurus hingga merapi di Yogyakarta sana. Dan dengan suhu rata-rata yang rendah menambah syahduhnya perkopian malam disana terlagi, pada awal September kemarin ada Festival disana yaitu Festival Dieng 2022.
6. Candi Borobudur, Magelang
Ini merupakan destinasi yang tak boleh dilewatkan ketika akhir tahun tiba karena ini merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dengan sejarah yang dimiliki dan juga mitos yang kental disana, dan dekat dengab merapi menambah suasana keindahan alam semesta dan segala isinya.
7. Museum Kereta api Ambarawa
Stasiun Ambarawa adalah salah satu peninggalan sejarah Belanda yang saat ini menjadi lokasi wisata bagi para pelajar maupun keluarga, dan stasiun ambarawa merupakan salah satu stasiun tertua dan juga menjadi cagar budaya.
Biasanya oara pengunjung kesana untuk bernostalgia dengan kehadiran lokomotif uap dan juga Vintage yang dirindukan oleh para railfans, dan harga tiket masuk per orang hanya 120 ribu rupiah dapat menjelahahi dan menaiki kereta wisata yang melayani rute Tuntang -Ambarawa biasanya, kereta api ini berjalan pada hari sabtu dan minggu saja atau hari libur nasional dan kita juga dapat menyewa kereta uap jika mau. Namun harus merogoh kocek yang tak murah.
8. Lawang sewu, Semarang
Nah siapa yang ga tahu tentang lawang sewu tempat horor yang dikenal dengan ke angkerannya konon katanya ada seribu pintu sesuai dengan namanya. Terletak di seberang jalan Tugu muda, kota Semarang bangunan ini dulu adalah kantor pusat dari Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij.Â
Berbeda dengan sekarang, Lawang Sewu dulu merupakan kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) yaitu sebuah perusahaan kereta api swasta asal Netherland. Kantor NIS pertama berada di stasiun Semarang, tapi karena tempat itu tidak mencukupi, pemerintah Belanda akhirnya memutuskan membangun gedung baru.
Pembangunan kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) dimulai pada tahun 1904 dan selesai tahun 1907. Pembangunan diawali dengan penggalian tanah sedalam 4 meter kemudian menggantinya dengan lapisan vulkanis yang membuat bangunan ini jadi antigempa.
