Copa America adalah salah satu kejuaraan kontinental yang paling dinantikan oleh penggemar sepakbola di seluruh kolong jagat. Walaupun ia adalah turnamen tertua, namun pesonanya masih ada. Malah, tambah menggoda, bak es kelapa muda di tengah gurun sahara. Akan ada banyak bintang yang berlaga di sini, maka dari itu, akan sangat menyenangkan bagi semua orang untuk memprediksi siapa yang akan menjuarai kompetisi empat tahunan ini. Tapi akan sulit bagi kebanyakan orang untuk memprediksi dengan serius dan tak hanya untuk senang-senang saja. Maka, saya meprediksi Chile lah yang akan mengangkat piala. Dan inilah alasan serius saya mengapa Chile akan menjuarai Copa America 2015:
1) Chile adalah Tuan Rumah
"Football without fans is nothing," kata mereka. Maka dari itu, main di depan puluhan ribu fans mereka sendiri adalah keuntungan mutlak bagi Chile. Tak akan ada teriakan paling keras jika itu bukan milik fans Chile. Tak akan ada nyanyian paling lantang jika itu bukan untuk memompa semangat pemain Chile. Dan tak akan mungkin ada riuh rendah yang paling gila jika itu bukan saat Claudio Bravo mengangkat piala Copa America 2015.
Lagipula, karena Chile adalah tuan rumah Copa America 2015, maka sudah pasti Chile berasal dari Amerika Selatan. Dan padahal Copa America ini adalah turnamen benua Amerika Selatan. Maka dari itu, peluang juara Chile jauh lebih besar dari Italia, Spanyol, bahkan Jerman sekalipun.
Hehe.
2) Claudio Bravo adalah Kiper Barcelona
Ketika gawang kalian dijaga oleh seorang yang menjadi bagian dari klub yang meraih treble winners di musim sebelumnya, maka kalian tahu gawang kalian akan aman. Dan itu benar saja, dari 4 pertandingan yang sudah dilakoni Chile sebelum masuk semifinal Copa America 2015, Claudio Bravo berhasil mencetak clean-sheet sebanyak 3 kali. Yaitu ketika melawan Ekuador, Bolivia, dan juga Uruguay. Kiper Barcelona ini hanya kemasukan gol ketika melawan Meksiko. Benar-benar impresif.
Peluang Chile sangat besar di sini. Karena kiper Barcelona lainnya yaitu Jordi Masip berasal dari Spanyol, dan satu lagi Marc-Andre ter Stegen berasal dari Jerman. Itu berarti kiper Barcelona yang berlaga di Copa America 2015 hanyalah milik Chile.
Dan juga, yang menjaga gawang Chile ini adalah kiper Barcelona, bukan fullback Barcelona apalagi striker Barcelona. Jadi ya, dengan kondisi seperti ini rasa-rasanya satu tangan Claudio Bravo sudah berada di piala Copa America 2015.
3) Jorge Valdivia adalah No. 10 Terbaik di Turnamen
Hingga Chile memastikan tempat di semifinal, ia mengoleksi jumlah assist terbanyak di turnamen dengan 3 assists.
Seorang unsung hero dari Chile. Orang-orang jauh lebih mengenal Arturo Vidal atau Alexis Sanchez daripada pemain keren satu ini.
Jorge Valdivia adalah sosok paling sempurna yang bisa dibayangkan untuk gambaran seorang no. 10 di turnamen ini. A classic no. 10 role. Ia berposisi sebagai gelandang serang, memiliki dribbling bola yang aduhai, operan-operan ajaib, dan seorang set-pieces taker. Dan yang paling penting, pemain Palmeiras ini rambutnya panjang. Because the real no. 10 is the long-haired. Jika kalian tak percaya, coba tengok para legenda hebat, seperti: Diego Maradona, Roberto Baggio, Ronaldinho, Socrates, Carlos Valderrama, Francesco Totti, dan masih banyak yang lainnya. Di turnamen ini, Valdivia lah yang terbaik.
Gaya rambut Neymar--no. 10 milik Brazil--tak pernah jelas sejak ia muda. Sedangkan gaya rambut Messi yang keren ialah sewaktu ia muda dulu, sebelum rambutnya ia potong dengan gaya rambut kekinian. Sedangkan James Rodriguez (Kolombia) dan Derlis Gonzales (Paraguay) rambutnya rapi sekali seperti anak SMP mau ujian. Dan bahkan, pemilik nomor punggung sepuluh Peru, Jefferson Farfan, rambutnya pelontos.
Bersama kibasan rambut Valdivia, gelar juara Copa America pertama bagi Chile sudah di depan mata.
4) Generasi Emas yang Sesungguhnya adalah milik Chile
Claudio Bravo di bawah mistar. Gonzalo Jara, Mauricio Isla, dan Gary Medel menjaga pertahanan. Arturo Vidal dan Charles Aranguiz di lapangan tengah. Jorge Valdivia, Eduardo Vargas, dan Alexis Sanchez di lini serang. Memangnya kapan lagi Chile bisa mempunyai skuad se-komplit dan se-tangguh itu?
Lupakan generasi emas yang digadang-gadang milik Kolombia. Mereka pernah memiliki skuad yang lebih mengkilap di tahun 90-an. Argentina dengan barisan penyerang mereka? Oh, ayolah. Orang-orang di pertahanan Argentina bahkan tak mencapai setengah ketenaran milik mereka yang di lini serang. Lalu apa? Brazil? Dari Mane Garrincha hingga Ricardo Kaka, dari Zico hingga Coutinho, kita semua tahu bahwa menelurkan pemain-pemain berbakat di setiap generasinya tak pernah menjadi tugas sulit bagi negara samba ini.
Maka, ini adalah saatnya Chile! Akan selalu ada saat yang pertama dalam hidup.
Â
(Sumber foto: Getty Images)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H