3) Jorge Valdivia adalah No. 10 Terbaik di Turnamen
Hingga Chile memastikan tempat di semifinal, ia mengoleksi jumlah assist terbanyak di turnamen dengan 3 assists.
Seorang unsung hero dari Chile. Orang-orang jauh lebih mengenal Arturo Vidal atau Alexis Sanchez daripada pemain keren satu ini.
Jorge Valdivia adalah sosok paling sempurna yang bisa dibayangkan untuk gambaran seorang no. 10 di turnamen ini. A classic no. 10 role. Ia berposisi sebagai gelandang serang, memiliki dribbling bola yang aduhai, operan-operan ajaib, dan seorang set-pieces taker. Dan yang paling penting, pemain Palmeiras ini rambutnya panjang. Because the real no. 10 is the long-haired. Jika kalian tak percaya, coba tengok para legenda hebat, seperti: Diego Maradona, Roberto Baggio, Ronaldinho, Socrates, Carlos Valderrama, Francesco Totti, dan masih banyak yang lainnya. Di turnamen ini, Valdivia lah yang terbaik.
Gaya rambut Neymar--no. 10 milik Brazil--tak pernah jelas sejak ia muda. Sedangkan gaya rambut Messi yang keren ialah sewaktu ia muda dulu, sebelum rambutnya ia potong dengan gaya rambut kekinian. Sedangkan James Rodriguez (Kolombia) dan Derlis Gonzales (Paraguay) rambutnya rapi sekali seperti anak SMP mau ujian. Dan bahkan, pemilik nomor punggung sepuluh Peru, Jefferson Farfan, rambutnya pelontos.
Bersama kibasan rambut Valdivia, gelar juara Copa America pertama bagi Chile sudah di depan mata.
4) Generasi Emas yang Sesungguhnya adalah milik Chile
Claudio Bravo di bawah mistar. Gonzalo Jara, Mauricio Isla, dan Gary Medel menjaga pertahanan. Arturo Vidal dan Charles Aranguiz di lapangan tengah. Jorge Valdivia, Eduardo Vargas, dan Alexis Sanchez di lini serang. Memangnya kapan lagi Chile bisa mempunyai skuad se-komplit dan se-tangguh itu?
Lupakan generasi emas yang digadang-gadang milik Kolombia. Mereka pernah memiliki skuad yang lebih mengkilap di tahun 90-an. Argentina dengan barisan penyerang mereka? Oh, ayolah. Orang-orang di pertahanan Argentina bahkan tak mencapai setengah ketenaran milik mereka yang di lini serang. Lalu apa? Brazil? Dari Mane Garrincha hingga Ricardo Kaka, dari Zico hingga Coutinho, kita semua tahu bahwa menelurkan pemain-pemain berbakat di setiap generasinya tak pernah menjadi tugas sulit bagi negara samba ini.
Maka, ini adalah saatnya Chile! Akan selalu ada saat yang pertama dalam hidup.