Masa Depan Jambi dengan Hilirisasi Industri
Hilirisasi industri merupakan langkah strategis yang dapat mengubah perekonomian Provinsi Jambi menjadi lebih modern, inklusif, dan berdaya saing. Transformasi ini tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat. Dengan potensi besar yang dimiliki, seperti kekayaan sumber daya alam di sektor perkebunan dan pertambangan, Jambi berada pada posisi yang ideal untuk menjadi pionir hilirisasi di wilayah Sumatera. Namun, kesuksesan ini bergantung pada keberanian dan visi strategis dari Gubernur Jambi terpilih dalam menerapkan kebijakan yang inovatif dan konsisten.
Saat ini, sektor perkebunan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Jambi, dengan komoditas utama seperti kelapa sawit dan karet. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi, luas perkebunan kelapa sawit di provinsi ini mencapai lebih dari 1 juta hektare pada tahun 2023, menjadikannya salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia. Namun, sekitar 80% hasil produksi masih berupa minyak mentah sawit (CPO) yang diekspor tanpa pengolahan lebih lanjut. Hal serupa juga terjadi di sektor karet, di mana sebagian besar karet mentah dijual tanpa proses peningkatan nilai tambah. Jika kebijakan hilirisasi diterapkan, produk-produk ini dapat diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi seperti biodiesel, ban, atau barang berbasis lateks yang memiliki nilai pasar lebih tinggi.
Keberhasilan hilirisasi di sektor ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi, tetapi juga membuka peluang ekspor dengan nilai tambah yang signifikan. Sebagai perbandingan, data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa hilirisasi di sektor mineral telah meningkatkan nilai ekspor produk olahan nikel Indonesia hingga 26 kali lipat dalam satu dekade terakhir. Jika pendekatan yang sama diterapkan di Jambi, potensi peningkatan nilai ekonomi dari sektor kelapa sawit dan karet akan sangat besar.
Namun, manfaat hilirisasi tidak terbatas pada aspek ekonomi. Proses ini juga memiliki potensi untuk mengatasi masalah sosial seperti pengangguran dan ketimpangan ekonomi. Dengan mendirikan industri pengolahan di kawasan pedesaan atau dekat dengan pusat produksi bahan mentah, lapangan kerja baru dapat tercipta, yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam konteks ini, Gubernur Jambi terpilih Bapak Al Haris dapat mengintegrasikan kebijakan hilirisasi dengan program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan vokasi atau bantuan modal usaha, untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh masyarakat lokal.
Keberhasilan hilirisasi juga akan membantu Jambi untuk mengurangi ketergantungannya pada ekspor bahan mentah, yang rentan terhadap fluktuasi harga global. Sebagai contoh, anjloknya harga karet pada tahun-tahun sebelumnya telah menyebabkan kerugian besar bagi petani Jambi. Dengan mengolah karet menjadi produk bernilai tambah, Jambi dapat menciptakan pasar domestik yang lebih stabil dan mengurangi dampak negatif dari gejolak pasar global. Langkah ini sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan ketahanan ekonomi daerah dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Akan tetapi, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan visi yang jelas dan keberanian untuk bertindak dari Gubernur Jambi terpilih. Proses hilirisasi memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, tenaga kerja, dan teknologi. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pemerintah pusat, mitra internasional, dan pelaku industri menjadi sangat penting. Pengembangan kawasan industri terpadu seperti di Ujung Jabung, yang dirancang sebagai pusat hilirisasi kelapa sawit dan karet, dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan visi ini. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memastikan adanya regulasi yang mendukung dan kebijakan insentif yang menarik bagi investor, baik domestik maupun asing.
Bagi Gubernur Jambi terpilih periode 2025-2030 Bapak Dr. H. Al Haris, masa jabatan ini adalah peluang untuk meninggalkan warisan pembangunan yang berkelanjutan. Kesuksesan dalam mendorong hilirisasi akan menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan daerah, sekaligus membawa manfaat besar bagi masyarakat. Tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dalam hal peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam, Jambi memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk menjadi pelopor hilirisasi di Indonesia. Kini, yang diperlukan adalah langkah pertama yang tegas, visi strategis yang jelas, dan komitmen untuk mewujudkannya.
Hilirisasi adalah masa depan bagi Jambi, dan keberhasilan di sektor ini akan mengukir nama provinsi ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang tepat, Jambi dapat menunjukkan bahwa kekayaan alamnya bukan sekadar anugerah, tetapi juga sumber kekuatan ekonomi yang nyata. Inilah saatnya Jambi bangkit dan menempatkan diri sebagai model keberhasilan hilirisasi di tingkat nasional.
 Kesimpulan
Hilirisasi industri adalah peluang strategis yang dapat mengubah wajah ekonomi Jambi menjadi lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti kelapa sawit, karet, dan batu bara, Jambi memiliki potensi besar untuk menciptakan nilai tambah melalui pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi. Kebijakan hilirisasi tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketimpangan ekonomi, dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah terhadap fluktuasi pasar global.