Mohon tunggu...
Syahlum Laila Soraya
Syahlum Laila Soraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

selalu belajar dan berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Berorganisasi, Berbangsa, dan Bernegara: Garda Utama Mengatasi Isu Politik di Indonesia

1 Januari 2024   16:51 Diperbarui: 1 Januari 2024   16:51 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
desain by syahlumlailasoraya

Pendahuluan

Akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dan dipelihara oleh setiap warga negara Indonesia. Akhlak yang baik akan menjadi landasan terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Dalam konteks politik Indonesia, akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara sangatlah penting. Hal ini dikarenakan politik merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik yang baik akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Sebaliknya, politik yang buruk akan membawa dampak negatif bagi bangsa dan negara.

Pada saat ini, Indonesia sedang menghadapi berbagai isu politik yang cukup kompleks. Isu-isu tersebut antara lain, korupsi, polarisasi politik, dan radikalisme. Isu-isu ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta berpotensi menghambat pembangunan nasional.

Pembahasan

Akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam bingkai isu politik Indonesia merupakan hal yang penting untuk diwujudkan. Dalam perspektif ini dapat dijabarkan sebagaimana akhlak sangat diperlukan untuk tolak ukur mengatasi Isu Politik di Indonesia.

1. Akhlak berorganisasi adalah akhlak yang pada dasarnya wajib dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Akhlak ini meliputi, kejujuran, amanah, tanggung jawab, dan saling menghormati. Akhlak berorganisasi yang baik akan menciptakan organisasi yang kuat dan solid.

2. Akhlak berbangsa adalah akhlak yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Akhlak ini meliputi, cinta tanah air, rela berkorban untuk bangsa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Akhlak berbangsa yang baik akan menciptakan bangsa yang kuat dan bersatu.

3. Akhlak bernegara adalah akhlak yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia dalam berhadapan dengan negara. Akhlak ini meliputi, taat terhadap hukum, menjunjung tinggi kedaulatan negara, dan turut serta dalam pembangunan nasional. Akhlak bernegara yang baik akan menciptakan negara yang berkembang dan maju

Akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara merupakan garda terdepan dalam mengatasi isu politik di Indonesia. Akhlak yang baik akan menciptakan iklim politik yang sehat dan kondusif. Isu politik di Indonesia saat ini masih banyak diwarnai oleh berbagai permasalahan, seperti korupsi, polarisasi politik, dan radikalisme. Permasalahan-permasalahan ini tentu saja dapat berdampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam isu politik di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam mengatasi isu politik di Indonesia:

1. Pemberantasan Korupsi

Pemberantasan korupsi di Indonesia merupakan upaya untuk memberantas dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di Indonesia. Korupsi merupakan tindakan melawan hukum dengan cara memperkaya diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Pemberantasan korupsi di Indonesia merupakan isu politik yang penting untuk diatasi. Hal ini karena korupsi dapat berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, antara lain:

  • Melemahkan perekonomian negara
  • Meningkatkan kemiskinan
  • Memperburuk pelayanan public
  • Meningkatkan ketidakadilan
  • Melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah

Oleh karena itu, pemberantasan korupsi di Indonesia harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan berlandaskan penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara. 

Penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain: Kejujuran, Keadilan, Toleransi dan Persatuan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam pemberantasan korupsi di Indonesia:

  • Masyarakat yang jujur dan adil akan melaporkan tindakan korupsi yang mereka ketahui kepada pihak yang berwenang.
  • Pemerintah yang jujur dan adil akan menerapkan kebijakan yang transparan dan akuntabel.
  • Penegak hukum yang jujur dan adil akan melakukan penegakan hukum secara profesional dan tanpa pandang bulu.

2. Polarisasi politik

Polarisasi politik merupakan kondisi di mana masyarakat terpecah menjadi dua kelompok atau lebih yang memiliki pandangan politik yang berbeda. Polarisasi politik dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perbedaan ideologi, agama, dan suku bangsa. Polarisasi politik di Indonesia telah terjadi sejak lama, namun semakin memuncak pada tahun 2014 dan 2019, saat Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung. Polarisasi politik ini menimbulkan berbagai permasalahan, seperti:

  • Ketidakstabilan politik
  • Kekerasan politik
  • Disintegrasi bangsa

Polarisasi politik dapat diatasi dengan menerapkan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi polarisasi politik di Indonesia:

  • Peningkatan literasi politik
    Literasi politik merupakan kemampuan masyarakat untuk memahami isu-isu politik. Dengan meningkatnya literasi politik, masyarakat akan lebih kritis dalam menyikapi informasi politik dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
  • Penegakan hukum yang adil
    Penegakan hukum yang adil akan menciptakan rasa keadilan di masyarakat. Rasa keadilan ini akan mendorong masyarakat untuk saling menghormati perbedaan dan menghindari konflik.
  • Pemberdayaan Masyarakat
    Pemberdayaan masyarakat akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik. Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat, masyarakat akan lebih memiliki rasa memiliki terhadap bangsa dan negara.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dalam mengatasi polarisasi politik di Indonesia:

  • Para pemimpin politik harus bersikap jujur dan transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik.
  • Para pemimpin politik harus menjunjung tinggi keadilan dan tidak melakukan diskriminasi terhadap warga negara.
  • Para pemimpin politik harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Dengan menerapkan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara, diharapkan polarisasi politik di Indonesia dapat diatasi dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat berjalan dengan lebih baik.

3.  Radikalisme

Radikalisme merupakan suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan secara cepat dan drastis, biasanya dengan cara kekerasan. Radikalisme dapat terjadi di berbagai bidang, termasuk politik. Radikalisme politik di Indonesia dapat diartikan sebagai suatu paham atau aliran yang menginginkan perubahan politik secara cepat dan drastis, biasanya dengan cara kekerasan. Radikalisme politik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Kemiskinan
  • Pengangguran
  • Kesenjangan sosial
  • Ketidak adilan
  • Pemahaman agama yang keliru

Radikalisme politik dapat berdampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Radikalisme politik dapat menyebabkan berbagai permasalahan, seperti:

  • Kerusuhan
  • Terorisme
  • Polarisasi
  • Intoleransi

Penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi radikalisme politik di Indonesia. Akhlak ini akan menjadi pedoman dalam bersikap dan bertindak dalam menghadapi radikalisme politik. Selain penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara, diperlukan juga upaya-upaya lain dalam mengatasi radikalisme politik di Indonesia. Upaya-upaya tersebut antara lain:

  • Peningkatan kualitas Pendidikan
  • Peningkatan kesejahteraan Masyarakat
  • Penegakan hukum yang tegas
  • Pemberdayaan masyarakat

Penutup

Akhlak berorganisasi, berbangsa, dan bernegara memegang peranan penting dalam mengatasi isu politik di Indonesia. Dalam konteks ini, akhlak menjadi landasan utama dalam membangun persatuam, kesatuan, dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa. Akhlak yang baik seperti kejujuran, tanggung jawab, cinta tanah air, dan taat terhadap hukum akan menciptakan iklim politik yang sehat dan kondusif. Di Tengah kompleksitas isu politik saat ini, penerapan akhlak berorganisasi, berbangsa dan bernegara menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan seperti korupsi, polarisasi politik, dan radikalisme. Dengan demikian, Upaya menerapkan dan memelihara akhlak tersebut merupakan langkah penting dalam memastikan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Syahlum Laila Soraya_20230510096_B Reguler_AIK 1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun