Mohon tunggu...
syah levi
syah levi Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dalam Perspektif Islam

20 April 2023   13:35 Diperbarui: 20 April 2023   15:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Muhamad Syahlevi EA

Pancasila dimana menjadi prinsip atau idiologi negara yang terdiri dari lima sila yang saling berkaitan dengan kemajuan dan kemakmuran negara, juga sebagai pedoman masyarakat agar selalu ingat kepada Tuhan dan sesama manusia Dalam perspektif Islam, Pancasila dapat dipandang sebagai sebuah kerangka nilai yang sejalan dengan ajaran Islam.

Pertama, sila Ketuhanan Yang Esa. Hal ini menegaskan bahwa Sang Khaliq itu Tunggal, sebagaimana yang tertuang dalam (QS Al Hasr:23) Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, yang artinya “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia. prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan yang harus dipuja dan disembah. Dalam Islam, Tuhan dikenal sebagai Allah dan pengakuan akan keberadaan Allah adalah salah satu rukun iman yang harus dipercayai oleh setiap muslim.

Kedua, sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Keadilan mutlak harus ditegakkan. Tidak boleh pandang bulu. Dibayang-bayangi oleh ancaman. . Allah memberi tugas dalam QS Ar Rahman: 9, “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya menghargai dan menghormati hak asasi manusia. Dalam Islam, setiap orang dianggap sama di hadapan Allah dan harus diperlakukan dengan adil dan beradab.

Ketiga, sila persatuan Indonesia. Prinsip persatuan Indonesia sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat dalam Islam, persatuan umat dianggap sebagai suatu kebaikan dan diimbangi dengan penghormatan terhadap perbedaan antar individu dan kelompok. Untuk menjaga keberlangsungan Indonesia.

Keempat,. Hal ini sejalan dengan Islam yang tertuang dalam  QS Ali Imran:159, yang artinya: “dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan negara. Dalam Islam, keputusan diambil dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan melibatkan hati nurani dan martabat.

Kelima, sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan ini sebenarnya merujuk pada QS. Al-Nahl : 90, yang artinya “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan. Memberi kepada kaum kerabatnya dan Allah melarang dari berbuat keji, mungkar dan permusuhan, dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang pentingnya pemerataan dan keadilan sosial dalam masyarakat. Dalam Islam, semua orang dianggap sama di hadapan hukum dan harus diperlakukan secara adil.

Apa yang kita lihat dari artikel tersebut kita diberitahu, bahwa Islam telah memberinya masukan untuk merumuskan pancasila. Masalah yang dihadapi Pancasila bukanlah menjadi masalah yang serius karena Pancasila sendiri menjadi rujukan atau konsep yang harus diikuti masyarakat.Agar bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, juga bukan hanya dilaksanakan masyarakat tetapi pemerintahan juga yang harus mengimplementasikan idiologi Pancasila agar bisa tetapi menjadi pedoman semua kalangan warga negara yang baik dan patuh dengan apa yang sudah dirumuskan.

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. ,https://pesantren.id/pancasila-dalam-perspektif-islam-4290/.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun