adapun yang dimaksud Ihsan adalah seperti terlihat pada penggalan hadis Nabi,yang telah disampaikan,yaitu "Malaikat Jibrilbdertanya,'Apa itu Ihsan?' Rasulullah menjawab, 'Engkau beribadah kepada Allah sekan-akan engkau melihatnya,meskipun  engkau tidak sanggup melihatnya,karena dia senantiasa melihat kamu'.sementara itu menurut bahasa,ihsan berarti kebaikan yang memiliki dua sasaran.Pertama,memberikan berbagai kenikmatan atau manfaat kepada orang lain.Kedua, memperbaiki tingkah laku berdasarkan apa yang diketahuinya yang manfaatnya kembali kepada pada diri sendiri.
Dengan mengacu kepada tiga landasan ajaran Islam diatas,Rasulullah memberikan uswatun-hasanah kepada umatnya bahwa dalam pengamalan agama,seperti salat,zakat,puasa,dan haji,harus senantiasa mencerminkan muatan iman,islam,dan ishsan.Pengamalan agama tersebut didasarkan atas landasan keyakinan yang kokoh kepada Allah mengikuti syariat yang di- contohkan oleh Rasulullah dan dilakukan dengan ihsan kepada Allah sehingga ketika salat terasa seakan-akan sedang berhadapan dengan Allah karena menyadari dengan penuh keinsafan bahwa Allah senantiasa melihat hamba, meskipun hamba tidak dapat melihat Allah.
Ihsan kepada Allah sejatinya akan berdampak pada penguatan ihsan kepada sesama makhluk-Nya. Pengamalan ibadah mahdah, seperti salat, puasa, zikir, membaca Al-Qur'an, memiliki dampak ihsan kepada manu- sia dan lingkungan hidup. Syekh 'Abd al-Qadir al-Jaylani membagi puasa menjadi dua bagian, puasa muaqqat dan puasa muabbad. Puasa muaqqat adalah puasa yang ada batas waktunya, yakni sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa muaqqat adalah puasa dalam perspektif syariat.
TASAWUF ADALAH IHSAN, IHSAN ADALAH TASAWUF
Ketiga pilar ajaran Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan, kemudian berkembang menjadi akidah, syariat, dan akhlak yang kemudian berkembang pula menjadi tauhid, fikih, dan tasawuf. Jadi, ihsan merupakan esensi tasawuf dan esensi tasawuf adalah ihsan. Keduanya merupakan pilar utama dalam membangun kepribadian muslim. Gambaran ihsan tercermin secara sempurna pada pribadi Nabi Muhammad sebagai Al-Qur'an hidup. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Sungguh akhlak beliau adalah Al-Qur'an." Beliau merupakan figur sentral yang menjadi uswatun-hasanah, yaitu teladan yang baik bagi umat Islam dalam totalitas kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Rasulullah adalah seorang suami yang santun terhadap istri-istrinya, seorang ayah yang menyayangi putri-putrinya dengan penuh perhatian, seorang sahabat yang tulus dalam menajaga pertemanan, dan seorang kepala negara dan kepala pemerintahan di Madinah (622-632 M) yang mengayomi seluruh warga negaranya dengan adil, baik yang muslim maupun yang bukan muslim. Allah telah mendidik beliau dengan pendidikan terbaik sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis. Rasulullah bersabda, "Tuhanku telah mendidikku dengan pendidikan terbaik." Beliau benar- benar pribadi agung yang mencerminkan gambaran ihsan kepada sesama manusia dengan kebaikan yang sempurna yang disebutkan dalam ayat Al- Qur'an berikut.
() "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab [33]: 21)
