Mohon tunggu...
Syahla leilaFauziah
Syahla leilaFauziah Mohon Tunggu... Lainnya - S1

Hobi saya shopping and travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Konsep Quranic Law of Attraction dalam Kehidupan Sehari-hari

23 November 2024   20:25 Diperbarui: 23 November 2024   23:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Suara Lidah Tidak Sesuai dengan Suara Hati. Sering kali kita mengamalkan perintah-perintah Allah, tetapi kita tidak ikhlas. Hal ini menyebabkan isi hati kita berbenturan dengan lisan atau ucapan kita. Kita berdoa meminta “A”, eh malah yang kita dapatkan “B”. Hal tersebut terkait dengan Hukum Ketertarikan, jika perasaan kita dan hati kita terfokus pada sesuatu yang tidak kita inginkan, niscaya itu akan benar-benar terjadi. Jika kita takut doa kita tidak dikabulkan, besar kemungkinan doa kita terus tertunda, atau tak kunjung terjawab. Contohnya : ketika kita berdoa meminta kekayaan, tetapi hati dan pikiran kita selalu saja membisikkan bahwa kita tidak mungkin menjadi kaya.

Kedua, Allah Lebih Mengetahui Jalan Terbaik Hidup Kita

Doa-doa kita yang belum terjawab bukan berarti suatu malapetaka dalam hidup. Belum terjawabnya doa kita, bisa jadi merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT. Bisa jadi apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik pula. Allah Maha Mengetahui apa yang terjadi pada hamba-Nya. Allah mengetahui peristiwa buruk yang menimpa kita. Allah pun mengetahui peristiwa terindah dalam hidup kita. Allah akan selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita.

Ketiga, Menumpuknya Dosa Kita

Analoginya saja, bagaimana seseorang akan memberikan kebaikan pada kita jika setiap kali berjumpa dengannya kita selalu menyakiti hatinya? Mustahil orang tersebut bersedia menuangkan kebaikan ke dalam gelas kita. Justru, ia akan menjauh. Bahkan ketika berpapasan dengan kita, ia lebih memilih menghindar daripada harus melihat wajah kita. Perbuatan dosa-dosa kita telah menjadi hijab penghalang antara doa kita dan Allah, Allah, Tuhan Yang Mahasuci, tidak menyukai hamba-Nya yang bergelimangan kemaksiatan. Dia menyukai hamba-hamba yang bersih lahir dan batinnya.

Energi Syukur: 

Syukur adalah memperlihatkan pengaruh nikmat Ilahi yang melekat dalam diri kita. Yaitu, melalui kalbu dengan beriman, melalui lisan dengan pujian dan sanjungan, melalui anggota tubuh dengan melakukan amal saleh dan ketaatan. Cara kita mengundang nikmat syukur adalah dengan mengenal nikmat Allah, siap menerima nikmat Allah, memanfaatkan nikmat sesuai dengan kemauan sang Maha Pemberi. Contoh : Ketika doa kita sudah dikabulkan, bersyukurlah dengan mengucapkan “Alhamdulillah”, dan selalu tetap bersyukur apa pun yang Allah Takdirkan

Energi Sabar : 

Sabar ialah bertahan dalam mengerjakan perintah Allah dan menahan diri dari amal perbuatan yang dilarang Allah. Sabar bukanlah sikap pasrah, melainkan sikap menahan diri.

Jadi, untuk kamu yang sedang membaca tulisan yang saya buat, cobalah untuk merubah pola pikir kebiasaanmu yang kurang baik. Rubahlah pemikiran mu yang negatif menjadi positif. Ketika kamu selalu berpikir “aku gabisa, aku gagal, aku takut” sampai akhirnya kamu menyalahkan Takdir yang sudah Allah berikan. BIG NO, kamu pasti bisa melewati semua masalah hidup yang kamu jalani. Kuncinya adalah Self Love, cintai dulu dirimu, lakukan hal yang membuat kamu makin cinta kepada diri sendiri dan jangan lupa untuk libatkan Allah dalam segala hal yang kamu lakukan. Tentunya kamu harus berdo’a, bersyukur dan bersabar. Ingatlah “Allah bersama orang-orang yang sabar”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun