Mohon tunggu...
irwan syah
irwan syah Mohon Tunggu... Petani - SEMBARANG HANTAM

Seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelusuri Pengertian Pertanian Organik: Insight dari Para Pakar Terkemuka dan Daftar Pustaka nya

4 Agustus 2024   22:02 Diperbarui: 4 Agustus 2024   22:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanian organik (stockcake.com)

Menelusuri Pengertian Pertanian Organik: Insight dari Para Pakar Terkemuka dan Daftar Pustaka nya

Pertanian organik adalah metode pertanian yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan kesehatan tanah. Konsep ini diterapkan secara luas dan didukung oleh berbagai ahli yang memberikan pandangan berharga mengenai praktik dan manfaatnya. Berikut adalah pengertian pertanian organik menurut beberapa ahli terkemuka:

1. Albert Howard (1940)

Albert Howard, pelopor pertanian organik, menjelaskan bahwa pertanian organik mengutamakan prinsip-prinsip alami untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Dalam bukunya "An Agricultural Testament," Howard menyoroti pentingnya sirkulasi bahan organik dan keberagaman tanaman. Ia berpendapat bahwa integrasi alami antara tanaman, tanah, dan mikroorganisme adalah kunci untuk mempertahankan kualitas tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Konsep ini menjadi dasar banyak praktik dalam pertanian organik modern.

2. Masanobu Fukuoka (1975)

Masanobu Fukuoka, ahli pertanian asal Jepang, memperkenalkan konsep pertanian alami melalui bukunya "The One-Straw Revolution." Fukuoka berpendapat bahwa pertanian organik seharusnya menekankan prinsip "tanpa pengolahan tanah" dan teknik minimal. Ia percaya bahwa mengurangi intervensi manusia dan membiarkan proses alami berlangsung akan menciptakan keseimbangan ekosistem yang mendukung kesehatan tanah dan hasil tanaman. Pendekatan ini telah mempengaruhi berbagai praktik pertanian organik di seluruh dunia.

3. Rodale Institute (1942)

Rodale Institute, didirikan oleh J.I. Rodale, adalah pelopor dalam penelitian dan promosi pertanian organik. Menurut Rodale Institute, pertanian organik melibatkan penggunaan bahan alami seperti kompos dan pupuk hijau, serta menghindari bahan kimia sintetis. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tanah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan menghasilkan produk yang lebih sehat bagi konsumen. Penelitian mereka terus mendukung manfaat jangka panjang dari pertanian organik.

4. Vandana Shiva (1991)

Vandana Shiva, aktivis lingkungan dan penulis, mengkritik pertanian konvensional dan mempromosikan pertanian organik sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Dalam bukunya "The Violence of the Green Revolution," Shiva menyoroti dampak negatif dari penggunaan bahan kimia dalam pertanian. Ia menekankan bahwa pertanian organik dapat mengurangi ketergantungan pada input eksternal, mendukung keanekaragaman hayati, dan meningkatkan ketahanan pangan global. Pandangan Shiva memberikan perspektif penting mengenai keadilan sosial dan lingkungan dalam pertanian organik.

5. Gabe Brown (2018)
Gabe Brown, seorang petani dan penulis, menjelaskan bahwa pertanian organik bukan hanya tentang teknik, tetapi juga filosofi yang menghargai hubungan antara tanah, tanaman, dan hewan. Dalam praktiknya, Brown menekankan pentingnya regenerasi tanah melalui metode seperti penanaman selingan dan pemulihan vegetasi alami. Pendekatannya menunjukkan bagaimana pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekosistem yang berkelanjutan dan produktif.

Pengertian Pertanian Organik

Artikel ini memberikan wawasan mendalam tentang pengertian pertanian organik dari berbagai sudut pandang ahli. Dari Albert Howard yang menekankan prinsip alami, Masanobu Fukuoka dengan teknik minimal, hingga Rodale Institute yang mendukung penggunaan bahan alami, serta Vandana Shiva dan Gabe Brown yang menyoroti keberlanjutan dan regenerasi tanah. Informasi ini penting bagi siapa saja yang ingin memahami dan menerapkan prinsip pertanian organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun