Mohon tunggu...
Syahirul Basith
Syahirul Basith Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Education is the most powerful weapon to change the world. Through education, a person will become a complete human being, so that he has a tendency to humanize other humans. "{ Nelson Mandela }"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Perkotaan Mempengaruhi Pola Konsumerisme Mahasiswa?

17 Desember 2024   06:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   06:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Proporsi Pengeluaran Tabungan Terhadap Perilaku Konsumerisme (Sumber : Good Stats)

Ilustrasi ramainya tempat perbelanjaan (Sumber : Annisa Rahayu)
Ilustrasi ramainya tempat perbelanjaan (Sumber : Annisa Rahayu)

Konsumerisme di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak pihak, terutama dalam konteks sosial dan ekonomi. Dalam era digital saat ini, mahasiswa tidak hanya terpapar pada berbagai produk dan layanan, tetapi juga pada pengaruh sosial yang kuat dari lingkungan mereka. Oleh karena itu, penting untuk memahami perspektif mahasiswa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka. Dalam hal ini yang menjadi tolak ukur mahasiswa dalam pola perilaku konsumtif ini di pengaruhi dan memberikan dampak pada gaya hidup terhadap pembentukan identitas sosial dalam hal perspektif perubahan sosial. 

Dari data sebuah analisis yang dijelaskan oleh Pramudi, Oktari, dkk menjelaskan bahwa gaya hidup konsumtif berpengaruh terhadap keputusan pembelian dari setiap konsumtif, sehingga konsumerisme sebagai gaya hidup yang menganggap barang-barang tersebut adalah sebagai bentuk kebahagiaan, kesenangan, dan lain sebagainya. 

Faktor Internal dan Eksternal

Mahasiswa sering kali berada di persimpangan antara kebutuhan dan keinginan. Adapun beberapa faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka yang meliputi:

  • Keyakinan: Mahasiswa dengan mempunyai keyakinan kepribadian (locus of control) secara internal cenderung lebih mampu mengontrol keinginan konsumtif mereka, sedangkan mereka yang memiliki keyakinan secara eksternal lebih rentan terhadap pengaruh luar, seperti iklan dan tekanan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kontrol dalam hidupnya dapat memengaruhi pola konsumsi mereka.
  • Motivasi dan Harga Diri: Mahasiswa sering kali terdorong untuk membeli barang-barang tertentu sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka. Pembelian barang-barang yang dipengaruhi oleh diskon, trend fashion, dan iklan sering kali dianggap sebagai simbol status di kalangan teman sebaya, sehingga mahasiswa merasa perlu untuk berpartisipasi dalam gaya hidup konsumtif tersebut. 

Di sisi lain, faktor eksternal juga memiliki peranan penting mereka yang meliputi: 

  • Pengaruh Teman Sebaya: Lingkungan sosial mahasiswa sangat memengaruhi perilaku konsumsi mereka. Ketika teman-teman di sekitar mereka menunjukkan perilaku konsumtif, individu cenderung mengikuti jejak tersebut. Hal ini dapat menciptakan siklus di mana tekanan sosial mendorong pembelian barang yang tidak selalu diperlukan. 
  • Iklan dan Media Sosial: Iklan yang menarik dan promosi di media sosial sangat efektif dalam memengaruhi keputusan pembelian mahasiswa. Banyak dari mereka terpapar pada iklan yang disajikan oleh influencer atau selebriti, yang dapat meningkatkan minat dan keinginan untuk membeli produk tertentu meskipun tidak ada kebutuhan yang mendesak.

Diagram Pertumbuhan Tahunan Pola Konsumtif menurut Sub-Komponen (Kuartal I 2022) (Sumber : Badan Pusat Statistik)
Diagram Pertumbuhan Tahunan Pola Konsumtif menurut Sub-Komponen (Kuartal I 2022) (Sumber : Badan Pusat Statistik)

Dalam hal ini pada data pengeluaran konsumtif naik 4,34% pada Kuartal I di tahun 2022, mengatakan bahwa pola perilaku manusia merupakan hasil pembelajaran dari penyesuaian terhadap lingkungan sosial sekitar. Sebagai hasil adaptasi maka perilaku dapat berubah sesuai dengan kehidupan sosial yang sedang berlangsung di tengah perjalanan aktivitas individu disuatu tempat. Perubahan perilaku menuai perhatian karena berdampak pada bagaimana individu untuk berhadapan pada individu lainnya. Hal ini dirasakan oleh setiap individu untuk menyesuaikan perilakunya agar diterima didalam kelompok atau golongan tertentu yang sedang dihadapinya. Pada mahasiswa dihadapkan pada lingkungan yang baru yang dimana pengaruh dari trend generasi Z sangat berpengaruh terhadap kondisi dari kehidupan sosial terutama dalam penggunaan braind-braind ternama yang disebutkan memiliki persentase 6,46%. Pembentukan kebiasaan dalam penyesuaian diri bagi mahasiswa ini adalah tentang pengaruh seperti diskon, trend fashion, dan iklan yang menimbulkan dampak pembentukan identitas sosial. 

Tabel Proporsi Pengeluaran Tabungan Terhadap Perilaku Konsumerisme (Sumber : Good Stats)
Tabel Proporsi Pengeluaran Tabungan Terhadap Perilaku Konsumerisme (Sumber : Good Stats)
Dalam hal ini melakukan sebuah identifikasi perubahan perilaku konsumtif yang terjadi pada kalangan mahasiswa cenderung lebih konsumtif, dengan menekankan kepada remaja wanita yang lebih cenderung konsumtif, karena dalam ilmu psikologi perempuan lebih banyak berfikir mengunakan hati dibandingkan melalui logika. Maka dari itu kaum perempuan lebih cenderung menginginkan kepuasan hati dibandingkan logika. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun