Kerinduan seorang Muslim untuk hadir di Tanah Suci, bercengkrama dengan simbol-simbol keagamaan yang sedemikian sakral, tak mungkin rasanya tergantikan oleh upaya tangan-tangan manusia atau peristiwa-peristiwa apapun yang terjadi di sekelilingnya. Tak ada rindu yang sedemikian besar, kecuali mendatangi dan berkunjung ke tempat ini, bersimpuh, bersujud, melupakan seluruh aktivitas dunia dan kita hanya mengharap bercumbu dengan-Nya.Â
Setiap waktu, mereka yang berhaji selalu memanfaatkannya untuk bercengkrama dan bermunajat kapanpun dia mau. Mereka tak peduli dengan keterbatasan kemampuan mereka berbahasa Arab, tapi hati yang bersih dan condong kepada-Nya yang selalu berpadu pada akhirnya, dimana Dia sang Maha Agung ridha kepada kita dan kita-pun ridha dengan sepenuhnya ridha atas segala keputusan-Nya, baik ataupun buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H