Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ijtima dan Ijma Ulama

3 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 5 Mei 2019   07:35 3414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, mengikuti "ijtima'" ulama tentu saja tidak berarti mengikuti "ijma'" ulama yang lebih didasari konsensus dari mereka yang luas hatinya. Ijma' ulama tentu saja memiliki konsekuensi hukum lebih luas dengan mempertimbangkan banyak hal dan yang paling utama, mereka yang ber-ijma' tentu saja memiliki tujuan dan cita-cita yang sama: mengangkat derajat dan martabat kehidupan masyarakat umum secara lebih luas, bukan kepentingan sepihak atau segolongan tertentu. 

Setiap "konsensus" tentu saja memiliki titik tekan kepada suatu kemaslahatan yang diharapkan bukan atas dasar keinginan "pengakuan" setiap argumentasinya. Dengan demikian, adakalanya suatu ijtima' itu melanggar ijma' (konsensus) jika dihadapkan pada suatu realitas umum atas aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama dalam suatu lingkup masyarakat politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun