Aku membencimu tanpa koma
Wajahmu aku gambar di pelupuk mata
Namamu juga tak luput kupahat di rongga dada
Bahkan lakumu menyatu dalam deru nafasku dan nafsuku
Aku membencimu tanda seru
Sampai kusibukkan diri setiap hari
Menunggumu di persimpangan mati
Sampai-sampai aku lupa diri
Aku pasti tahu kau dimana
Setiap namamu disebut aku ikut turut
Tak peduli jikapun jantungku terus kencang berdenyut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!